Dibalik Kemakmuran Negaranya, Warga Jerman Enggan Nikah dan Miliki Anak

Dibalik Kemakmuran Negaranya, Warga Jerman Enggan Nikah dan Miliki Anak
0 Komentar

Dampak yang timbul akibat fenomena kependudukan ini tentunya adalah adalah menuanya populasi penduduk asli Jerman di masa yang akan datang. Jerman harus mengimpor banyak tenaga kerja usia produktif untuk menjadi imigran disana.

Untuk mengatasi problem kependudukan yang terjadi, Pemerintah Jerman telah berupaya memperkenalkan berbagai kebijakan yang ramah keluarga untuk meningkatkan angka kelahiran bayi disana. Namun, angka kelahiran tetap di bawah 2,0 yang dibutuhkan agar populasi penduduk tidak terus berkurang. Hal ini karena peningkatan jumlah anak yang terjadi kurang signifikan yaitu hanya 0,01 persen tiap tahunnya.

Perubahan yang belum signifikan terhadap angka kelahiran di Jerman ini mendorong kebijakan Pemerintah Jerman untuk mendukung seruan agar warga menikah dan memiliki anak lebih banyak. Untuk itu pemerintah Jerman melakukan banyak usaha yang sangat menguras anggaran negara. Walaupun kebijakan ini tak memperoleh hasil yang memuaskan pada tahun awal Pemerintah Jerman terus mengupayakan yang terbaik.

Baca Juga:Pertumbuhan Penduduk dan Paradigma Dalam Perencanaan Pemukiman di IndonesiaDOWRY DEATH IN INDIA

Bagi pasangan yang menikah Pemerintah Jerman memberikan banyak keuntunngan diantaranya pajak yang lebih sedikit, kompensasi usaha, pensiunan, harta warisan, Bafog atau pinjaman Pendidikan, ansuransi, dan usaha lain yang sangat menakjubkan. Tidak hanya itu pasangan yang telah menikah akan merasakan enaknya pelayanan saat memiliki anak.

Bentuk upaya pemerintah Jerman untuk pasangan yang telah menikah dan akan memiliki anak adalah dengan memberikan pelayanan Kesehatan secara gratis kepada perempuan dari awal kehamilan sampai dengan melahirkan, memberikan orang tua bayi cuti selama 14 minggu dengan 100 persen gaji dan 14 minggu lagi dengan 65 persen gaji, membangun tempat-tempat penitipan anak, membiayai pendidikan anak sampai universitas, dan memberi Kindergeld atau uang bagi setiap anak di dalam keluarga. Kindergeld memiliki nilai sebesar 200-300 euro (Rp 3.2 juta sampai Rp 4.8 juta) per bulan per anak yang akan diberikan sampai anak berumur 25 tahun atau sampai mereka berkerja.

Menariknya segala kebijakan yang ada lambat laun mendorong banyak pasangan untuk menikah dan memiliki anak. hasil yang diperoleh pun cukup memuaskan dimana pada tahun 2018 terjadi pertumbuhan penduduk Jerman yang mencapai 0,3 persen.

0 Komentar