Empat Bulan Dinas Kesehatan Subang Temukan 44 Kasus Baru HIV/AIDS

Empat Bulan Dinas Kesehatan Subang Temukan 44 Kasus Baru HIV/AIDS
PERKEMBANGAN KASUS: Kepala Bidang P2P Dinkes Subang, dr Noni menjelaskan mengenai kasus HIV/AIDS.
0 Komentar

SUBANG-Pada kurun waktu Empat bulan, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang telah menemukan 44 kasus HIV-AIDS. Kasus tersebut diketahui, ketika dilakukan pengecekan berkala terhadap masyarakat. HIV/AIDS bisa diketahui dengan cara pemeriksaan darah, ketika masyarakat mengunjungi fasilitas kesehatan.

“Januari – April 2023, kita temukan 44 kasus baru,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan penularan penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Noni.

Menurutnya, kasus baru kerap ditemukan tiap tahunnya. Perilaku masyarakat yang masih tidak takut dengan penyakit HIV/AIDS masih banyak. Padahal penyakit tersebut mematikan.

Baca Juga:Martha Tilaar Hadirkan Promo Khusus Pelajar dan MahasiswaPolisi Gerebek Tempat Produksi Narkoba, Pelaku Baru Dua Minggu Mengontrak

Noni mengatakan, di Subang sejak tahun 1999 hingga saat ini ada sebanyak 2.692 kasus. Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat dari tahun ke tahun, jika tidak ada perubahan perilaku masyarakat.

“Itu kan sejak tahun 1999. Nah, kita mencoba menurunkan tingkat penularan dengan memberikan edukasi, juga pemahaman tentang bahaya AIDS di Bidang Promkes,” tuturnya.

Noni mengatakan, saat ini penularan HIV/AIDS mulai menghantui para remaja, dengan pergaulan juga perkembangan zaman.

Oleh karena itu, ia meminta kepada para orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya dalam pergaulan.

“Kasus baru yang ditemukan banyak di usia produktif,” jelasnya.

Ketua Komisi Penanggulangan HIV/Aids Daerah Subang dr Encep Sugiana mengatakan, peran teknologi, pergaulan dan perilaku di tingkat remaja makin menghawatirkan. Ia meminta pengawasan terhadap anak-anak oleh orang tua diperketat.

Tidak hanya itu, KPA Subang pernah melakukan pemantauan dan peninjauan ke lokalisasi-lokalisasi, ternyata banyak PSK yang berusia remaja.

“Kami minta ini diperhatikan. Orang tua harus bisa membimbing dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pergaulan anak-anaknya,” katanya.(ygo/ery)

0 Komentar