Evolusi Jalan di Desa Kalilandak, Kabupaten Banjarnegara Menuju Interaksi Desa-Kota yang Memadai (Bagian 2/Habis)

Evolusi Jalan di Desa Kalilandak, Kabupaten Banjarnegara Menuju Interaksi Desa-Kota yang Memadai (Bagian 2/Habis)
0 Komentar

= /v

Keterangan :

= Indeks konektivitas

e = Jumlah jaringan transportasi (jalan) yang menghubungkan satuan pemukiman

v = Jumlah satuan pemukiman disuatu wilayah

Hammond menetapkan nilai beta sebagai batasan dan mengaitkannya dengan kemajuan wilayah sebagai berikut:

Jika β > 1, menunjukkan advanced economies  (wilayah maju).

Jika β < 1, menunjukkan backward eonomies (wilayah yang belum berkembang).

Menurut definisi batasan nilai oleh Hammond, Indeks Konektivitas tersebut bernilai β>1 mencerminkan tingkat kemajuan wilayah, terutama dalam konteks infrastruktur jalan sebagai sarana penghubung. Dengan kata lain, wilayah tersebut dianggap maju ekonominya karena memiliki jaringan jalan yang memadai dan mendukung perkembangan ekonomi. Jalan-jalan tersebut berfungsi sebagai sarana penghubung yang efisien dan efektif, memberikan kontribusi positif terhadap tingkat konektivitas dan mobilitas di dalam wilayah tersebut.

Dengan nilai β >1, wilayah tersebut dianggap lebih ramai daripada wilayah dengan nilai β<1, karena kualitas jalan yang baik dapat mencerminkan tingkat kepadatan atau efisiensi tinggi dalam penggunaannya, menggambarkan kemajuan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Wilayah ini cenderung memiliki jaringan jalan yang lebih baik. Jalan-jalan utama mungkin lebih lebar yang memfasilitasi pergerakan orang dan barang dengan lebih lancar. Kondisi ini mencerminkan investasi dan perhatian yang diberikan pada infrastruktur transportasi.

Baca Juga:Ikut Ridwan Kamil, Ribuan Pesantren, Kyai dan Tokoh Agama di Jabar Dukung Prabowo-GibranGiliran Kyai se-Kabupaten Bekasi Dukung Prabowo-Gibran

Dalam aspek sosial, kemungkinan adanya pertumbuhan ego masyarakat dapat terjadi. Keterhubungan yang baik dapat memberikan dorongan pada identitas lokal dan rasa kebanggaan terhadap wilayah, seiring dengan peningkatan mobilitas dan keterjangkauan yang baik. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, ada kemungkinan bahwa dengan meningkatnya aktivitas dan kepadatan penduduk, tingkat keamanan juga bisa menurun. Ini bisa mencakup pertumbuhan kejahatan atau risiko kecelakaan di jalan.

Dalam konteks ekonomi, jaringan jalan yang baik akan memudahkan distribusi produk di wilayah tersebut. Namun, dari perspektif lingkungan, berpotensi terjadinya pencemaran lingkungan. Pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan sarana prasarana, dan intensifikasi aktivitas manusia dapat menyebabkan pencemaran udara, tanah, dan air. Ini dapat mencakup emisi kendaraan, penggunaan lahan yang intensif, dan dampak negatif lainnya terhadap ekosistem lokal. Pembangunan infrastruktur dan peningkatan mobilitas dapat merusak ekosistem alami dan menyebabkan perubahan yang signifikan dalam pola penggunaan lahan.

0 Komentar