FHK2I Karawang Desak Pemkab Loloskan Honorer jadi PPPK

FHK2I Karawang
USEP/PASUNDAN EKSPRES SIMULASI: Sejumlah guru honorer mengikuti simulasi tes CAT PPPK di SMPN 1 Lemahabang, Selasa (16/2).
0 Komentar

KARAWANG-Forum Tenaga Honorer Eks Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Karawang, meminta Pemkab Karawang akomodir tiga kepentingan para tenaga honorer yang lama mengabdi, baik di intansi pendidikan, maupun OPD lainnya.

Ketua FHK2I Karawang, Ruslan Abdul Gani mengatakan, dari 790 guru honorer Eks K2 usia tua dan berlatar belakang sarjana, sejauh ini baru 98 orang yang dianggap ada peningkatan status kesejahteraan. Sebab, 98 orang ini adalah mereka yang usia muda dan mengikuti PPG bahkan mendapat sertifikasi dan mengantongi SK Bupati.

Selebihnya, lanjut Ruslan, kesenjangan dari sisi kesejahteraan masih jauh panggang dari pada api. Ia merinci, honorer Non PPG, sejauh ini hanya di Ganjar Rp500 – 700 ribu perbulan dan Penjaga/TU sekolah dikisaran Rp650 ribu.

Baca Juga:Mudah!! Bikin KTP sekarang Langsung Diantar Kerumah, Begini CaranyaPengurus Badan Koordinasi Majlis Ta’lim Masjid Kabupaten Subang Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir

Untuk itu, kesejahteraan para honorer ini, diharapkan tidak terjadi dikotomi. Saran Ruslan, semua honorer Eks K2 ini setara dengan guru yang PPG kesejahteraannya. Jangan sampai, ada dan tidak ada seleksi PPPK, kesejahteraan mereka tidak dijamin. “Kesejahteraan dan legalitas berupa SK Bupati ini penting bagi semua tenaga honor, jangan ada dikotomi yang sudah PPG dsn Non PPG,” ujarnya usai melakukan simulasi tes CAT PPPK, Selasa (16/2) di SMPN 1 Lemahabang.

Tuntutan lainnya, sambung Ruslan adalah Pemkab harus tuntaskan semua Honorer K2 jadi PPPK, betapapun waktu seleksi dilakukan bertahap setiap tahunnya. Ini adalah bentuk apresiasi pemkab terhadap para honorer yang ada di Karawang. “Semua harapan itu, diajukan via proposal kepada Pemkab, utamanya jelang seleksi PPPK misalnya, ” katanya.

Sementara, Panitia Simulasi CAT PPPK, Andreas menyatakan, jika kesulitannya para guru honor yang belum menguasai teknologi, karena memang tak biasa dengan gadget, bahkan entry data juga sesekali ada yang salah dan keliru. “Tapi, ada instruktur di setiap kelas untuk memberikan arahan cara dan teknisnya,” katanya.

Dijelaskan Andreas, soal dengan jumlah 160 dan terdiri dari 150 soal pilihan ganda dan 10 soal wawancara, akan dihadapi para honorer saat seleksi PPPK nantu. “Baik yang berekenaan dengan Sosio cultural, managerial, kompetensi bidang dan scolastik sebagaimana pedoman di Kemendikbud,” katanya.

0 Komentar