Gabriel Attal, Perdana Menteri Prancis Termuda dengan Usia 34 Tahun 

Gabriel Attal, Perdana Menteri Prancis Termuda dengan Usia 34 Tahun (Image From: NPR)
Gabriel Attal, Perdana Menteri Prancis Termuda dengan Usia 34 Tahun (Image From: NPR)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Gabriel Attal menjadi perdana menteri (PM) Prancis baru yang ditunjuk oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron menggantikan Elisabeth Borne yang sudah menjabat selama dua tahun. Gabrile Attal sendiri menjadi kepala pemerintahan termuda di Prancis.

Gabriel Attal, Perdana Menteri Termuda 34 Tahun

Attal adalah seorang pria berusia 34 tahun yang disebut sebagai kepala pemerintahan termuda dan pertama di Prancis.

Dikutip dari BBC News dan Reuters, Rabu (10/1/2024) pada usia 29 tahun, Attal menjadi menteri termuda di Fifth Republic, menjabat dalam posisi junior di bidang pendidikan.

Baca Juga:Tahun 2023 Menjadi Tahun Terpanas dalam Sejarah, Begini Penjelasannya!Resep Pie Brownies yang Manis, Coklatnya Bikin Ketagihan

Mulai tahun 2020, ia menjadi juru bicara pemerintah dan mulai dikenal oleh para pemilih. Setelah terpilihnya kembali Presiden Macron, ia kemudian menjabat sebagai menteri anggaran dan pada bulan Juli lalu, ia mengambil alih jabatan di bidang pendidikan.

Setelah ditunjuk sebagai menteri pendidikan tahun lalu, Attal mengambil langkah pertamanya dengan melarang penggunaan pakaian abaya Muslim di sekolah-sekolah negeri.

Tindakan ini membuat popularitasnya meningkat di kalangan pemilih konservatif, meskipun ia berasal dari sayap kiri.

Baru-baru ini, Attal muncul dalam sebuah acara TV yang terkenal untuk berbagi kisah tentang pengalamannya mengalami perundungan di sekolah menengah oleh mantan teman sekelasnya.

Menurutnya, ia menjadi sasaran pengejekan dalam sebuah blog yang dibuat untuk menilai penampilan fisik teman-teman sekelasnya pada masa awal revolusi Internet.

Menyambut Attal di jabatan barunya, Presiden Macron menulis cuitan di media sosial. “Dear @GabrielAttal. Saya tahu saya dapat mengandalkan energi dan komitmen Anda untuk mengimplementasikan proyek revitalisasi dan regenerasi yang telah saya umumkan,” tulisnya.

Tingginya ketidakpuasan publik terhadap kenaikan biaya hidup dan perdebatan mengenai reformasi pensiun tahun lalu telah memberikan dampak serius terhadap peringkat Macron dan peluangnya dalam pemilihan Uni Eropa.

Baca Juga:5 HP Termurah Layar 120 Hz di 2024, Main Game Makin Asik!Resep Macaroni Schotel Teflon yang Mudah Dibuat, Rasanya Creamy Abis!

Partainya tertinggal secara signifikan dibandingkan dengan partai sayap kanan yang dipimpin oleh Marine Le Pen.

“Saya sangat menyadari konteks di mana saya mengambil pekerjaan ini,” kata Attal.

(ipa)

0 Komentar