Hanoman Ngerock

Hanoman Ngerock
0 Komentar

Hanoman adalah dewa kekuatan. Juga dewa pengabdian. Di samping dewa kesetiaan.

Saya menyukai Hanoman sejak kecil –meski lebih suka lagi pada Dursasana.

Tidak hanya dalam lakon Rama-Sita. Di semua lakon Hanoman adalah kesatria hebat, cerdik, sakti, setia pada kebenaran, dan tidak ingkar janji. Jenaka pun bisa.

Baca Juga:Tubuh Bendungan Sadawarna Ditargetkan Selesai Akhir TahunJalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Diresmikan

Hampir di semua Bajaj ada gambar Hanoman di kaca depan. Hanya di New Delhi kaca mobil dilarang dihiasi dewa-dewa –dari agama apa pun.

Pemujaan pada Hanoman itu berlangsung selama dua jam. Pulangnya setiap orang diberi tas kresek kain kuning. Saya menahan diri untuk segera tahu isinya.

Saya mengucapkan terima kasih pada panitia. Lalu berfoto dengan polisi dan tentara yang menjaga acara itu.

aya pun berjalan ke perempatan –mencari Bajaj di pinggir jalan.

Ups, teman saya ternyata masih menunggu di situ –dua jam!

“Waktu ke Varanasi nanti saya akan ke Kuil Hanoman,” ujar saya.

“Tidak ke Gangga?”

“Itu yang pertama”.

Sampai di hotel saya buka tas kain kuning itu. Isinya: buku-buku doa Hanoman, plakat akrilik bergambar Hanoman dan gulungan kalender tahun 2020 bergambar Hanoman.

Saya pun buka-buka buku doa itu. Membayangkan lagunya dan musiknya dan gendangnya –tapi tidak bisa membacanya: huruf Hindi semuanya.

Laman:

1 2 3
0 Komentar