Ambulan Puskesmas Cikokol Tolak Antar Jenazah, Ayah Korban Jalan Kaki Bopong Mayat Anaknya

Ambulan Puskesmas Cikokol Tolak Antar Jenazah, Ayah Korban Jalan Kaki Bopong Mayat Anaknya
0 Komentar

TANGERANG-Peristiwa menggunggah hati terjadi di Kota Seribu Industri dan Jasa, Tangerang. Seorang warga di Kampung Kelapa, Kelurahan Kelapa Indah, Kota Tangerang, terpaksa menggotong mayat anaknya setelah ambulan Puskesmas Cikokol menolak mengantar ke rumah duka.

Muhamad Husen (8) diketahui merupakan korban tenggelam di Sungai Cisadane. Bocah laki-laki malang itu kemudian ditolong dan dilarikan oleh warga ke Puskesmas Cikokol guna mendapatkan pertolongan medis.

Namun naas, nyawa bocah laki-laki berusia 8 tahun itu tak tertolong sesampainya di Puskesmas Cikokol. Petugas puskesmas menyatakan Husen telah meninggal dunia akibat terlalu banyak menelan air.

Baca Juga:Warga Cihideung RT 02 Gelar Semarak Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74Kunjungi Compreng, Kiyai Maruf Tetap ‘Sarungan’, Serukan Jaga NKRI

Ayah Husen yang datang ke Puskesmas berusaha mengikhlaskan kepergian anaknya. Dia pun meminta jenazah Husen diantar ke rumah dengan menggunakan mobil ambulan. Namun permintaan itu justru ditolak mentah-mentah oleh petugas.

Alasannya, mobil ambulan Puskesmas hanya untuk mengangkut pasien sakit. Hal itu sudah menjadi standar operasi prosedur dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang. “Ini sudah menjadi SOP dari Dinas Kesehatan. Ambulan Puskesmas hanya untuk mengangkut pasien,” ucap Suryadi, petugas Puskesmas Cikokol.

Penjelasan tersebut tentu saja membuat hati ayah Husen terpukul. Dia mengatakan, di benaknya hanya ingin segera memakamkan jenazah anaknya. Tak pikir panjang, sang ayah kemudian menggotong jenazah Husen berjalan kaki keluar puskesmas.

Dengan tertatih, ayah Husen membawa jenazah sang anak menuju jembatan penyeberangan orang. Melihat peristiwa yang memilukan tersebut, seorang pengendara menghentikan laju mobilnya dan memberikan tumpangan kepada ayah Husen.

Menurut Kapolsek Tangerang Kota Kompol Puji Hardi peristiwa ini terjadi pada Jumat (23/8/2019) sekira pukul 14.30 WIB.

Sudah berupaya menghubungi mengkonfirmasi ke pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang terkait standar operasi prosedur penggunaan ambulan Puskesmas, namun telepon tidak diangkat, pesan via WA juga belum ada balasan. (net/pskt/cup)

0 Komentar