Diduga Limbah B3 Kembali Ditemukan, Satgas Citarum Minta Polisi Usut Tuntas

Diduga Limbah B3 Kembali Ditemukan, Satgas Citarum Minta Polisi Usut Tuntas
DIDUGA B3: Anggota Satgas Citarum Harum Sektor 13 saat memantau langsung lokasi ditemukannya material yang diduga limbah B3. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Geger penemuan material diduga limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) di Kecamatan Plered belum lama ini, kini diduga limbah sejenis kembali ditemukan di Kampung Cicadas Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.
Pantauan Pasundan Ekspres, di lokasi tampak tumpukan karung dan kantong plastik berisikan material berwarna hitam pekat menimbulkan bau menyengat.

Komandan Satgas Citarum Harum Sektor 13 Kolonel Inf Nazwardi Irham mengatakan, penemuan material diduga limbah B3 itu merupakan kali kedua setelah sebelumnya, material serupa juga ditemukan di Kampung Cileutak Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, beberapa waktu lalu.

“Kami meminta pihak kepolisian bergerak cepat mengungkap sekaligus menindak pelaku, karena material ini sangat berbahaya terhadap warga dan juga lingkungan,” kata Nazwardi, Jumat (15/11).

Baca Juga:Ditetapkan Tersangka Kecelakaan Tol Cipali, Sanudin Terancam 6 Tahun PenjaraKarnaval SCTV di Alun-Alun Subang Bertabur Bintang

Dihubungi terpisah, Kapolsek Plered Kompol Slamet Harijanto melalui Panit II Reskrim Polsek Plered, Iptu Dadan Sulasmana membenarkan penemuan diduga limbah B3 itu.
Dijelaskan Dadan, pihaknya menerima laporan warga jika ada tumpukan material menimbulkan bau tak sedap di sekitar permukiman warga. Pihaknya pun sudah memasang garis polisi di lokasi tersebut.

“Kita cek ke TKP, kemudian tadi malam kita pasang garis polisi karena tumpukan itu diduga limbah B3,” ucapnya.

Material menimbulkan bau tak sedap itu menumpuk di persawahan tak jauh dari pabrik percetakan batako milik Wahab, warga Desa Rawasari, Kecamatan Plered.

Dadan menambahkan, pemilik lahan awalnya menerima tawaran limbah batu bara untuk bahan baku batako dari seseorang berinisial AM. Namun yang dikirim ternyata bukan limbah batu bara melainkan limbah yang berbau menyengat dan berbahaya itu.

“Kita sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi di sekitar TKP. Selain itu kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak Tipidter Polres Purwakarta untuk mendalami kasus ini,” ujarnya.(add/vry)

0 Komentar