Diguyur Hujan, Pasar Induk Gedebage Kembali Digenangi Banjir

BANJIR: Seorang ibu menggendong sang anak di tengah genangan banjir yang melanda di wilayah Pasar Induk Gedebage,
BANJIR: Seorang ibu menggendong sang anak di tengah genangan banjir yang melanda di wilayah Pasar Induk Gedebage,
0 Komentar

BANDUNG-Hujan yang membasahi Kota Bandung pada Rabu (6/4) sore, membuat beberapa wilayah tergenang banjir. Terlebih lagi daerah Bandung Timur, termasuk Pasar Induk Gedebage.

Tergenang banjir mulai pukul 16.00 WIB, air yang bercampur limbah pasar seperti sampah domestik, buah-buahan, dan sayuran tersebut mewarnai genangan yang setinggi paha orang dewasa.

Aroma kurang sedap menguar di area banjir. Sementara sampah-sampah itu berhasil menyumbat bagian mesin dari sejumlah pengendara motor, mereka ialah yang menerobos genangan.

Baca Juga:Genjot Vaksinasi di Bulan Ramadhan, Hengky: Layani Hingga Setelah Sholat TarawihTak Sanggup Bayar Biaya RS, Korban Pembacokan Buka Donasi

Begitu pun wartawan Jabar Ekspres yang pada waktu itu berada di sana. Terlebih dahulu memarkir kendaraan di bahu jalan yang tergenang banjir. Khawatir mengalami hal yang seperti para pengendara motor sebelumnya.

Kolam retensi Gedebage yang sudah diupayakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sejak beberapa tahun lalu, nyatanya sekadar mampu mempercepat daya surut genangan. Lantas hal ini bisa dikatakan masih belum mampu berbuat banyak menanggulangi banjir itu sendiri.

Seorang warga sekitar, Kiki Sugianti, 54, merasakan pula hal tersebut. Menurutnya meski membantu supaya banjir cepat surut, kolam retensi belum efektif dalam mencegah terjadinya masalah ini.

“Padahal sudah ada itu (kolam retensi, red) namun tetap aja kejadian (banjir),” tuturnya kepada wartawan Jabar Ekspres di kios warungnya, Rabu (6/4).

“Dari jam setengah lima (16.30 WIB) hujannya juga padahal enggak terlalu besar. Tingginya di atas lutut. Sampai masuk-masuk ke kios juga tadi,” jelasnya sambil menunjukkan bagian warung yang beres tergenang.

Bersamaan, seorang penjual gorengan, Ended Dedi, 46, mengaku bahwa manfaat retensi itu hanya menyurutkan genangan lebih cepat.

“(Karena) ada penampungan surutnya jadi cepat surut. Tapi sayangnya, ya, tetap banjir,” imbuh Dedi yang ditemui saat tengah menyapu lumpur hasil genangan banjir.

Baca Juga:Komedian Inisial M Pembeli Konten Dea OnlyFans Ternyata….Daftar Besaran Zakat Fitrah 2022 Kota Depok menurut Baznas Depok, Tak Sampai Rp.50.000

Dirinya menambahkan, bahwa banjir yang melanda Pasar Gedebage, tak ubahnya lagu lama yang bakal terulang kembali. Permasalahan yang seakan-akan mustahil diselesaikan.(je/ysp)

 

0 Komentar