Kisah Legenda Sanghyang Tikoro, Goa Pusaran Pertemuan Tujuh Sungai

Kisah Legenda Sanghyang Tikoro, Goa Pusaran Pertemuan Tujuh Sungai
Aliran sungai Cipunagara by @prast281
0 Komentar

HAMPIR di setiap daerah selalu menyimpan cerita yang melegenda dibumbui mitos. Di wilayah Subang Selatan terutama Kecamatan Kasomalang pada umumnya pernah mendengar istilah Sanghyang Tikoro.

Sebuah tempat yang dikenal angker, titik pertemuan tujuh sungai di pedalaman hutan dekat Kampung Cigore, Desa Tenjolaya, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang.

Suhara (70), warga Kampung Panembong, Desa Tenjolaya, Kecamatan Kasomalang, menceritakan pengalamannya saat hendak melihat legenda Sanghyang Tikoro tersebut.

Baca Juga:Sadis! Suami Robek Perut Istri dan Keluarkan Janin AnaknyaKondisi Truk Tidak Layak, Setiap Hari Angkut 500 Ton Sampah

Dia mengatakan, perjalanan untuk dapat melihat keberadaan Sahyang Tikoro tidaklah mudah. Butuh waktu berjam-jam untuk bisa sampai ke sana karena berada jauh di dalam hutan dan tidak ada akses jalan. Hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki.

Menurutnya, Sanghyang Tikoro merupakan titik masuk air yang berasal dari tujuh sungai di wilayah Subang Selatan ke dalam perut bumi. Air tujuh sungai tersebut, kemudian diyakini akan keluar lagi di daerah Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Konon, tempat itu disebut Sanghiyang Tikoro, karena menyerupai “tikoro” (bahasa Sunda) yang artinya kerongkongan.

Sanghyang tikoro menurutnya, sebuah gua yang menyerupai kerongkongan dan diapit oleh sebuah tebing yang tinggi dan di bawahnya merupakan titik bertemunya tujuh aliran sungai di Subang Selatan.

Suhara menuturkan bahwa di antara tebing tersebut ada sebuah batu besar yang tertahan oleh akar-akar pepohonan.
“Jika batu tersebut terlepas dan jatuh ke aliran sungai, gua tersebut akan tersumbat dan konon akan menyebabkan daerah Subang Selatan menjadi danau atau lautan,” ujarnya.

Menurutnya, jika ada orang yang hendak ingin melihat Sanghyang Tikoro alangkah baiknya ditemani seorang pemandu yang mengenal dan tau keberadaan Sanghyang Tikoro.

Saat terjadi banjir bandang di Kampung Cihideung, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak tahun 2016 lalu diyakini seorang korban bernama Rizal (10) tersapu banjir dam masuk ke Sanghyang Tikoro.

Baca Juga:Forum CSR Fasilitasi Pemberi dan PenerimaPuskesmas Layani Pemeriksaan HIV/Aids

Sebab jasad korban ditemukan esok harinya oleh pencari ikan di Sungai Cipunagara, Desa Mekarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.(rrs/man)

0 Komentar