Mang Iyang, Puluhan Tahun Setia Antarkan Koran

Mang Iyang, Puluhan Tahun Setia Antarkan Koran
ANTARKAN KORAN. Mang Iyang tengah mengayuh sepeda tuanya untuk mengantarkan koran kepada para pelanggannya. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Ditemani Sepeda Ontel Sejak Tahun 1976

Ahyar Hoerudin (57), atau yang akrab dipanggil Mang Iyang, sosoknya begitu lekat dengan sebagian warga Purwakarta, khususnya yang masih setia membaca koran. Betapa tidak, pria paruh baya ini setiap pagi tak lupa akan tanggung jawabnya sebagai seorang loper koran, yakni mengantarkan surat kabar ke rumah, perusahaan, hingga instansi yang menjadi pelanggannya.

LAPORAN: ADAM SUMARTO, Purwakarta

Di balik keuletannya itu, Mang Iyang sampai kini masih menekuni profesi sebagai loper koran yang dijalaninya sejak 1976 silam itu. Mengandalkan ontel tuanya, Mang Iyang memiliki daya jelajah cukup luas. Pelanggannya tersebar di sejumlah tempat di Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Bojong, dan Kecamatan Darangdan.

Dirasa banyak saingan, mang Iyang mengaku lebih memilih jualan koran di pinggiran Kabupaten Purwakarta daripada di wilayah perkotaan.

Baca Juga:Aktivitas Access Road Off Selama Libur LebaranPurwakarta Quatrick Raih WTP BPK

“Kalau di Kota sudah banyak saingan, jadi saya pilih di pinggir aja. Walaupun jauh ya mesti bagaimana lagi, buat menyambung hidup,” kata ayah dari tiga orang anak ini saat dijumpai usai mengantarkan koran, akhir pekan lalu.

Dirinya berpacu dengan waktu. “Saya bangun jam empat lalu Salat Subuh. Kemudian datang ke agen untuk mengambil koran. Biasanya selesai mengantar koran ke Wanayasa, Bojong, dan Darangdan hingga pukul tiga sore,” katanya.

Mang Iyang, mengaku pekerjaannya sebagai loper koran sudah dimulai sejak tahun 1976an. Ditanya soal kondisi penjualan koran sekarang, ia menghela nafas panjang. Saat dirinya masih muda adalah era kejayaan media cetak. Ada kebanggaan tersendiri menjadi seorang loper koran.

Namun, saat era serbadigital seperti ini, kata Mang Iyang, mengubah pangsapembaca koran. Kehadiran media daring mengubah kebiasaan pembaca sekaligus menurunkan pelanggannya.

“Penjualan menurun drastis. Tidak seperti dulu lagi saya menjual hingga 300 eksemplar, namun saat ini hanya mampu menjual 60 eksemplar dari berbagai media,” ujarnya.

Mang Iyang mengaku, dirinya hanya bisa mendapatkan untung dari berjualan koran dalam sehari di kisaran Rp30 hingga 40 ribu.
“Sekarang mah penghasilan menurun, dulu bisa mencapai Rp150 hingga 200 ribu, kalau sekarang mah ya begini,” kata mang Iyang.(*/vry)

0 Komentar