Piala Dunia Wanita, Amerika Serikat Ratu Bola Dunia

Piala Dunia Wanita, Amerika Serikat Ratu Bola Dunia
PERTAHANKAN GELAR: Tim Sepak bola wanita Amerika Serikat sukses menjadi kampiun Piala Dunia Wanita 2019 dan dinobatkan sebagai ratu sepak bola dunia. FAJAR INDONESIA NETWORK
0 Komentar

AS 2-0 Belanda

LYON, FAJAR Tim nasional Amerika Serikat mempertahankan gelar Piala Dunia Wanita. Sukses menjadi kampiun Piala Dunia Wanita 2019 menjadikan AS sebagai ratu sepak bola dunia.
AS menggondol gelar Piala Dunia Wanita 2018 berkat kemenangan 2-0 atas Belanda di Stade de Lyon, Prancis, kemarin. Dua gol kemenangan AS dilesakkan sang kapten, Megan Rapinoe lewat titik penalti di menit ke-61 dan aksi solo Rose Lavelle sembilan menit berselang.

Dengan kemenangan ini, AS kini sudah mengoleksi empat gelar Piala Dunia Wanita. Tiga trofi sebelumnya diraih Negeri Paman Sam pada edisi 1991, 1999, serta 2015. Koleksi empat gelar ini membuat AS unggul dua gelar atas Jerman yang jadi kampiun pada 2003 dan 2007.

“Level keseluruhan adalah permainan wanita tumbuh secara eksponensial. Ini sangat sulit. Tim yang kami kalahkan adalah beberapa yang terbaik di dunia. Dalam hal jalur dan level, ini cukup menantang,” kata Pelatih AS, Jill Ellis dikutip dari situs resmi FIFA.

Baca Juga:Tahun PendekRibuan Warga Serbu Pesta Rakyat Tiga Pilar

Untuk Piala Dunia kali ini, AS menggabungkan kekuatan pemain muda dengan pengalaman sejumlah pemain senior. Dalam skuat yang dibawa Ellis ke Prancis, ada 12 pemain yang juga bermain di Piala Dunia 2015 dimana saat itu mereka mengalahkan wakil Asia, Jepang di partai puncak.

“Saya tahu setelah 2016 kami harus mendekonstruksi dan merekonstruksi tim. Itu sulit. Akan tetapi, untuk sampai ke titik ini dan melihat validasi dalam semua pekerjaan kami, itu berbicara untuk dirinya sendiri. Selamat kepada Belanda. Mereka tim kelas dunia dan mereka memberi kami permainan yang sulit malam ini,” ujarnya.

Rapinoe yang menggondol bola emas serta sepatu emas sebagai pemain terbaik dan top skor menegaskan, keberhasilan ini tak lepas dari kemampuan mereka mempertahankan apa yang mereka sebut “budaya USWNT”. Pencetak gol tertua Piala Dunia itu menyebut itu diturunkan dari generasi ke generasi.

“Kami bersandar pada pengalaman kami di seluruh turnamen ini. Kami memiliki beberapa pertandingan yang sangat sulit, banyak perhatian dan tekanan media. Tidak ada tim yang lebih teruji dalam pertarungan knockout,” jelas pemain 34 tahun itu.

0 Komentar