Tiga Detik Antara Hidup dan Mati

Tiga Detik Antara Hidup dan Mati
Mobil rusak parah sebelum dievakuasi di jalan tol.
0 Komentar

Oleh: Dwi Nurmawan (Komisaris Pasundan Ekspres)

Minggu (17/2) lalu saya berangkat ke Cirebon untuk urusan pekerjaan. Saya sering sekali ke Cirebon dan biasanya antara naik kereta atau naik mobil. Lima hari sebelumnya saya sudah pesan tiket kereta untuk ke Cirebon dengan dua rekan kantor.

Namun, Sabtu (16/2) entah kenapa saya merasa bingung hingga sempat beberapa kali bertanya ke istri saya, enaknya naik kereta atau mobil ya? Padahal saya kalau keluar kota biasa memutuskan sendiri naik apa. Lalu Sabtu malam saya putuskan naik mobil setir sendiri saja. Berangkatlah saya Minggu pagi ke Cirebon dan menjalani kegiatan seperti biasa dua hari tersebut.

Senin setelah menjalani rapat marathon sejak pagi akhirnya rapat selesai sekitar pukul 3 sore. Saya bergegas pamit pulang kepada yang lain karena saya sampaikan saya masih ada agenda lain. Lalu saya pulang dari Cirebon ke arah Jakarta melewati tol Cipali seperti biasa. Dengan cuaca mendung dan sedikit hujan rintik mulai turun.

Baca Juga:Tim Gabungan Sisir Hutan Kutamaneh, Terindikasi Ada Ladang GanjaCap Go Meh Jaga Kerukunan Umat

Setelah menempuh jarak sekitar 100km, saya mendekati Rest Area 102. Saya sempat berpikir ingin berhenti di sana dan membeli secangkir kopi sambil istirahat sejenak. Namun mendekati area tersebut hujan turun sangat deras. Saya mengurungkan niat tersebut karena saya berpikir sulit juga untuk saya turun dari mobil dan membeli secangkir kopi di tengah hujan deras. Akhirnya saya memutuskan jalan terus.

Saya ingat saya mengambil lajur kiri dengan kecepatan rendah tidak lebih dari 70km/jam karena ingin mampir ke rest area, namun karena tidak jadi saya mulai menambah kecepatan. Saya ingat ada mobil di sebelah kanan saya dan posisi saya hampir berdampingan. Karena hujan deras dan visibility saya terbatas saya tidak bisa melihat kondisi jalan. Yang terlihat hanya percikan air dan aspal.

Pada saat itu tiba-tiba saya merasakan genangan air di ban mobil saya dan percikan genangan air yang menutupi seluruh kaca depan, sehingga saya tidak bisa melihat sama sekali. Refleks saya pertama adalah menekan rem. Dan pada saat saya menekan rem, setir mobil terasa bergetar sangat hebat dan setir berputar kekiri sendiri dengan sangat kuat dan terkunci. Ini yang dinamakan Aquaplanning atau Hydroplanning (setelah saya riset istilahnya).

0 Komentar