Hindari Banjir, Warga Bersihkan Sampah PKL PT Taekwang

Hindari Banjir, Warga Bersihkan Sampah PKL PT Taekwang
ANGKUT SAMPAH: Warga bahu-membahu membersihkan dan mengangkut sampah di selokan dan gorong-gorong untuk menghindari banjir cileuncang di musim hujan. YUGO EROSPI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Warga di Jalur Rawabadak-Cinangsi Kecamatan Cibogo tepatnya di kawasan PT Taekwang melakukan beberesih lingkungan, Minggu (1/3). Beberesih terutama dilakukan di selokan dan gorong-rorong yang penuh sampah bekas para pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang kawasan tersebut.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Cibogo, Yayang Ari Wijaya mengatakan bebersih bertujuan untuk mengantisipasi banjir cileuncang dan juga limpasan air di daerah Cibogo. Pasalnya, akibat tersumbat dan limpasan sempat terjadi banjir cileuncang beberapa waktu yang lalu. “Limpasan air menjadi banjir cileuncang, hal ini menjadi kekhawatiran bagi kami,” kata Yayang.

Dia menambahkan bebersih melibatkan 100 orang warga untuk melalukan pembersihan selokan mulai dari Gapura pabrik PT Taekwang hingga jalur Provinsi ke arah Cibogo. Warga bahu membahu bekerjasama agar banjir cileuncang tidak terjadi. “Banyak ditemukan sampah-sampah dari PKL yang berdagang di sepanjang jalur pabrik Taekwang. Ini yang menyumbat aliran air,” ujarnya.

Baca Juga:Politeknik Negeri Subang Buka Kuota 224 MahasiswaSatpol PP Awasi Pedagang di Sekolah, Pelajar Wajib Bawa Bekal dari Rumah

Dia mengimbau para PKL agar tidak berdagang di trotoar lantaran bukan pada tempatnya. Pasalnya, trotoar itu merupakan hak bagi pejalan kaki. “Kami meminta kepada para pedagang jangan berjualan di trotoar itu merampas hak para pejalan kaki, dan juga secara tidak langsung membuat kemacetan,” imbaunya.

Yayang menyayangkan fungsi trotoar pasca berdirinya pabrik PT Taekwang seperti di kesampingkan. Banyak para pedagang yang berjualan di pinggir jalan, padahal para pekerja pabrik bisa menggunakan trotoar tersebut sehingga tidak terjadi kemacetan. “Trotoar juga kerap digunakan untuk parkir kendaraan. Ya sangat miris juga, boleh berdagang tapi harus melihat estetika juga, pejalan kaki ya di trotoar bukan di jalan raya,” pungkasnya.(ygo/sep)

0 Komentar