BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat meneguhkan komitmennya menyikapi isu ketimpangan gender. Yakni, konsisten dalam pemberdayaan perempuan. Salah satunya, melalui kebijakan Sekolah Perempuan di Jawa Barat yang di-launching pada 2018.
Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar, tahun 2022 ini, Pemprov kembali melaksanakan pelatihan vokasional Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta).
Pelatihan vokasional Sekoper Cinta ini, merupakan salah satu wujud dari visi misi Jawa Barat 2018-2023. Yaitu, Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi. Dan misi kedua, yakni melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif.
Sehingga, melalui program Sekoper Cinta, di masa depan tidak ada lagi kalangan perempuan di Jawa Barat yang tidak tersentuh pendidikan, baik itu formal maupun non-formal.
“Mengukur kemajuan suatu bangsa itu, pertama dilihat dari ekonomi serta infrastruktur, selanjutnya reformasi birokrasi dan terkahir SDM (sumber daya manusia, red). Kalau bicara SDM, maka tidak ada kata berhenti untuk mencari ilmu. Salah satunya, melalui program Sekoper Cinta,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada acara launching pelatihan vokasional Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) 2022 di Gedung Sekoper Cinta, Jalan Turangga 25, Kota Bandung, Senin 19 September 2022.
Ridwan Kamil bersyukur, selama tiga tahun terakhir, program pelatihan vokasional Sekoper Cinta dibersamai institusi luar negeri, dalam hal ini Ministry of Gender Equality and Family (MoGEF) Republic Korea atau Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Republik Korea Selatan.
“Isu ketimpangan gender tidak hanya terjadi di Indonesia tapi di berbagai negara. Sehingga, negara-negara di dunia menyepakati isu ketimpangan gender dengan menjadikan salah satu indikator dalam sustainable development goals. Yaitu gender equality atau kesetaraan gender,” tegas Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, Program Sekoper Cinta pada tahap pertama di tahun 2019 dan 2020, adalah materi dasar dan tematik.
Di antaranya pengenalan tentang Sekoper Cinta, citra diri perempuan, membangun keluarga bahagia, keterampilan dasar perempuan, kesehatan keluarga dan terkait materi lingkungan hidup serta penanggulangan bencana. “Peserta Sekoper Cinta tahap pertama pada tahun 2019-2020, mencapai lebih dari 34 ribu alumni yang tersebar di 27 kota kabupaten di Jawa Barat,” beber Ridwan Kamil.
Sedangkan Program Sekoper Cinta tahap kedua yang dimulai sejak 2020, pelatihan vokasional atau kejuruan yang bekerja sama dengan Ministry of Gender Equality and Family (MoGEF) Republic Korea atau Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Republik Korea Selatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Jawa Barat Dra. Hj. I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, M.Si menerangkan, pada pelatihan vokasional Sekoper Cinta 2020, hanya dua materi, e-commerce dan menjahit. Sedangkan 2021 dan tahun 2022, menjadi lima pelatihan. Yaitu, kelas pelatihan kecantikan, memasak, menjahit, IT dan e-commerce.
“Pada 2020, peserta pelatihan vokasional Sekoper Cinta sebanyak 45 orang. Pada 2021 menjadi 110 peserta dan tahun ini menjadi 135 orang,” ujar Kim.
Untuk pembiayaan, jelas Kim, bersumber dari dana hibah Ministry of Gender Equality and Family (MoGEF) Republic Korea melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
“Jawa Barat menjadi penerima manfaat melalui kolaborasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana yang bersinergi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat melalui Balai Latihan Kerja (BLKM) serta bekerja sama dengan Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung,” jelas Kim.
Sementara itu, untuk pelatihan vokasional Sekoper Cinta 2022, Kim menerangkan, pihaknya berkolaborasi bersama lima mitra kerja. Sehingga, berdampak baik pada meningkatnya jumlah peserta hingga 1.000 orang.
Pertama, kolaborasi dilakukan bersama Ministry of Gender Equality and Family (MoGEF) Republic Korea melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Kedua, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat serta SMK-SMK di kabupaten/kota se-Jawa Barat. Ketiga, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi melalui Universitas Komputer Indonesia (Unikom Bandung). Keempat, Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (FPLKP) Jawa Barat. Kelima bersama Tokopedia.
Kim menjelaskan tujuan pelatihan vokasional Sekoper Cinta. Pertama, bisa meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan di Jawa Barat, dengan mengoperasikan model pelatihan vokasional/kejuruan yang terintegrasi dengan gender.
Kedua, menetapkan pondasi untuk sistem yang menghubungkan pelatihan kejuruan dengan kesempatan kerja dan start-up bisnis online, untuk peningkatan kemandirian, keberdayaan dan kualitas hidup perempuan.
“Pelaksanaan pelatihan vokasional Sekoper Cinta 2022 dimulai 19 September sampai 20 Oktober. Bertempat di Gedung Sekoper Cinta Jawa Barat, Jalan Turangga No 25 Bandung,” jelas Kim.
Kim juga merinci, materi pelatihan vokasional Sekoper Cinta, terbagi dua bagian. Yakni, materi common course mengenai gender yang akan diterima oleh seluruh peserta pelatihan. Sedangkan materi pelatihan kejuruan berdasarkan jenis pelatihan yang dipilih peserta. (kecantikan/memasak/menjahit/IT e-commerce). (red)