Angkutan Elf Subang-Bandung Semakin Tergerus Zaman

Angkutan Elf Subang-Bandung Semakin Tergerus Zaman
0 Komentar

Nasib kurang beruntung kini menimpa moda transportasi umum jenis mobil Elf, jurusan Subang-Bandung. Selain karena varian bisnis transportasi berkembang sangat pesat, transportasi konvensional seperti Elf, peminatnya juga semakin berkurang. Belum lagi pandemi Covid-19, yang membuat transportasi umum semakin sulit.

Supir Elf jurusan Subang-Bandung, Maman (52) bercerita pada Pasundan Ekspres, bagaimana dia dalam sehari hanya bisa membawa pulang sejumlah uang sebesar Rp20.000, kadang-kadang bahkan tidak bawa sepeserpun.

“Sulit sekali a kalau sekarang itu. Saya sehari dapat Rp20.000 saja sudah lumayan, biasanya nol banget,” ungkapnya, pada Minggu (27/12).

Baca Juga:Sembilan Artis Tanah Air yang Terinfeksi COVID-19Ulang Tahun ke-4, RS Karisma Bagikan Sembako

Momen seperti libur akhir tahun biasanya menjadi ladang panen kata Maman. Dalam sehari di tahun-tahun sebelumnya dia bisa jalan 3 bahkan hingga 5 rit. Namun tahun ini, berbeda. Tingkat kesulitan mendapat muatan dijelaskan Maman menjadi 3 kali lipat.

“Ini hari ini saja, baru akan jalan jam 14.00 WIB. Penumpang masih saja belum ada. Bisa pulang pergi saja Subang-Bandung 1 rit sudah bagus,” tambah Maman.

Belum lagi jenis transportasi umum kompetitor, seperti travel dan online, yang dirasakannya cukup berdampak pada menurun drastisnya muatannya. Namun tidak ada pilihan, bagi Maman tetap bertahan adalah cara terakhir untuk tetap bisa menafkahi keluarganya di rumah.

“Sedikit banyak memang memberi pengaruh tentu saja, terkait travel itu ya, namanya juga kompetitor. Tapi diyakini dan percaya saja jika rezeki sudah ada yang ngatur, tinggal sabar saja,” tambanya lagi.

Tak berbeda dengan Maman, supir Elf yang lain, Erwin (41) juga menyampaikan hal yang tak jauh beda seperti kata Maman. Dia bahkan harus pulang sekali dalam tiga hari, demi mendapati pundi-pundi rupiah.

“Keadaan memang seperti ini, saya saja sampai harus pulang tiga hari sekali, supaya datang ke rumah bisa bawa uang,” jelasnya.

Berkurangnya pendapatan Elf sebenarnya sudah lama terjadi bukan hanya saat ini ketika muncul moda transportasi berbasis aplikasi, atau perkembangan bisnis transportasi seperti travel yang marak belakangan ini saja.

Baca Juga:Media Edukasi untuk Masyarakat sebagai Upaya untuk Pencegahan COVID-19Kemampuan Berkreasi dan Inovasi Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19 Berupa Produk Konsumsi Berbahan Dasar Kulit Nanas

Setidaknya ada juga alasan lain yang bisa dijadikan penyebab Elf Subang-Bandung tergerus pendapatannya. Salah satunya yakni semakin mudahnya konsumen untuk memiliki kendaraan sendiri khususnya sepeda motor.

0 Komentar