Antisipasi dan Cegah Penyebaran Covid-19, Karyawan Perisai Group Jalani Rapid Test

Perisai Group
PENGAMANAN INTERNAL: Pelaksanaan Rapid Test terhadap karyawan objek wisata Floating Market, untuk mencegah penyebaran virus korona. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

LEMBANG-Sejumlah objek wisata terus melakukan pengamanan internal dengan melakukan pemeriksaan Rapid Test terhadap puluhan karyawannya. Hal itu sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Diantaranya Objek wisata yang dikelola oleh Perisai Group seperti Floating Market, Tahu Susu Lembang, The Great Asia Afrika dan Farm House gelar Rapid tes bagi karyawannya.

Public Relation Perisai Group Intania Setiati menyatakan, Rapid test yang dilakukan terhadap 65 karyawan itu merupakan Bantuan dari pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang bekerjasama dengan Puskesmas.

“Ini adalah bantuan dari pemkab KBB, Alahamdulillah hasilnya adalah semua karyawan non reaktif,” ujar Intan.

Baca Juga:DPP APMIKINAS Dorong Pemerintah Beri Stimulus Permodalan UMKMCegah Penularan Aids, PSK di Truntum Diperiksa Sampel Darah

Intan mengungkapkan, pihaknya hanya memprioritaskan Rapid tes terhadap karyawan, sesuai anjuran dari Pemkab KBB. “Anjuran pemkab untuk dilakukan test rapid bagi karyawan, dan kebetulan juga difasilitasi oleh pemkab, Belum ada rencana rapid buat pengunjung” ujarnya.

Prioritaskan kepada karyawan objek wisata

Sebelumnya telah diberitakan, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, akan memprioritaskan tes korona hanya kepada karyawan objek wisata karena mereka yang berhubungan langsung dengan para pengunjung dari luar.

“Kami belum berpikir untuk rapid test terhadap para pengunjung, selain akan mengganggu kenyamanan, juga belum dikomunikasikan dengan gubernur. Yang jelas, karyawan di objek wisata yang harus benar-benar ketat agar tak menular dari pengunjung wisata,” kata Aa Umbara.

Saat ini, rapid test terhadap karyawan objek-objek wisata tengah dilakukan secara bertahap yang biayanya masih ditanggung pemerintah Kedepannya, lanjut dia, pihak pengelola wisata bisa mengajukan secara mandiri ke puskesmas terdekat untuk rapid test secara berkala.

“Tes korona di objek wisata masih dibiayai pemerintah, tapi sesudah dibiayai pemerintah, mereka bisa memakai biaya sendiri atau mengajukan ke puskesmas,” bebernya.

Jika dari hasil tes ternyata para karyawan dinyatakan negatif korona, dia menyatakan, dipastikan wilayah Bandung Barat masih aman dari penyebaran virus tersebut.

“Yang harus ketat karyawan. Karena kan karyawannya kebanyakan warga Bandung Barat. Kalau tidak kena, tidak masalah, kita bisa tetap di zona biru,” ujarnya.(eko/sep)

0 Komentar