Kang Ewon, Kepala Desa Kertawangi: Sampah Harus Diolah Bukan Dipindahkan

Desa Kertawangi
PILAH SAMPAH: Proses pembakaran, pemilahan sampah di kampung kurang sampah Desa Kertawangi. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Menilik Kekompakan Warga RW 06 Desa Kertawangi Kampung Kurang Sampah

Setelah bertahun-tahun jalan raya di wilayah RW 06 Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Bandung Barat menjadi tempat pembuangan sampah liar, kini menjadi daerah yang bersih dan nyaman. Jangankan tumpukan sampah yang menggunung di pinggir jalan, kini sampah liar di sepanjang jalan pun nyaris tak ada.

LAPORAN: EKO SETIONO, Bandung Barat

Itu semua karena adanya kepedulian masyarakat setempat terhadap lingkungannya, melalui kelompok masyarakat yang mengatasnamakan ‘pemburu sampah’, bergerak setiap dua kali dalam seminggu menyisir sampah yang ada di sepanjang jalan, khususnya di lingkungan RW 06 Desa Kertawangi.

Berbagai sampai yang terkumpul tidak kembali dibuang, namun langsung diolah dan dimusnahkan. Sampah non organik di bakar dalam tungku pembakaran khusus, sementara abu pembakarannya dimanfaatkan untuk pupuk kompos. Lain halnya dengan pupuk organik, warga mengolahnya untuk dijadikan bio gas.

Baca Juga:Peringatan HUT Koperasi ke-73, Dekopinda Dorong Digitalisasi KoperasiFoto dengan Jimmy Beredar, Yusni: Saya Patuhi DPP

Inovasi sekelompok warga tersebut, mendapat dukungan dari seluruh stake holder mulai dari tingkat desa hingga pemerintah daerah. Alhasil, dengan berkurangnya sampah di tempat tersebut diresmikan menjadi kampung kurang sampah. “Ini cara kami mensugesti masyarakat, untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujar kepala Desa Kertawangi Yanto bin Surya.

Kepala desa yang akrab dipanggil Kang Ewon mengatakan, Pemdes Kertawangi memiliki prinsip, sampah harus diolah bukan dipindahkan. Jika dipindahkan akan menimbulkan masalah baru di tempat yang baru. “Solusinya, kalau yang non organik ya dibakar, sementara yang organik diolah menjadi biogas,” jelasnya.

Warga RW 06 Ijang Warsita mengakui, kini setelah adanya tim ‘pemburu sampah’ lingkungannya menjadi bersih dan nyaman. Dan warga pun tidak kesulitan untuk membuang sampah, karena sudah ada jadwal yang ditentukan untuk mengambil sampah di rumah warga RW setempat.

Ijang, juga sebagai ketua RW 06, mengungkapkan, kini warga lebih tertib dalam membuang sampah dan selalu ada kegiatan kerja bakti dua kali dalam seminggu. “Dengan dicanangkanya kampung kurang sampah, kini warga lebih mencintai kampungnya,” ujarnya.(*/vry)

0 Komentar