Penjualan Hewan Kurban Melonjak hingga 50 Persen

Hewan Kurban
LARIS: Hewan kurban sapi banyak dipesan oleh para calon jemaah haji dari Bandung Raya dan Jabodetabek yang batal berangkat. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Berkah Pembatalan Pemberangkatan Haji

LEMBANG-Adanya pembatalan pemberangkatan ibadah haji tahun ini akibat pandemi Covid-19 menjadi berkah bagi pedagang hewan kurban.

Salah satunya dirasakan Ana Gugum, pemilik peternakan sapi di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Sejak keberangkatan haji distop pemerintah, banyak calon jemaah haji dari wilayah Bandung Raya dan Jabodetabek yang menghubunginya untuk memesan sapi kurban. “Karena keberangkatan haji ditunda, mereka yang sudah niat berangkat tapi tak jadi, beralih membeli sapi kurban,” kata Ana Gugum, Selasa (28/7).

Baca Juga:Pandemi Hambat Ekspor Kopi asal KBBTim Paskibraka Kabupaten Subang Bersiap Kibarkan Sang Merah Putih

Gugum menceritakan, sejak bulan Mei hingga sepekan jelang Idul Adha, penjualan sapi kurban di peternakannya sudah tembus 510 ekor. Bahkan omset penjualan melonjak hampir 50 persen dibanding tahun lalu.

Meski demikian, dirinya sempat pesimis penjualan tidak akan melampaui target karena adanya pandemi Covid-19. “Pembelinya kebanyakan memesan sapi super, mulai dari jenis sapi limosin, metal, brahma, dan PO yang bobot tubuhnya diatas 700 kilogram dengan kisaran harga Rp40 juta ke atas. Alhamdulillah penjualan sangat bagus, tidak ada dampak dari korona,” ujarnya.

Menurut dia, kondisi pandemi yang melanda masyarakat diduga mendorong orang untuk berbuat baik, salah satunya dengan cara berkurban. “Mungkin bukan di sini saja, peternak di daerah lain pun sama mengalami peningkatan penjualan hewan kurban,” tuturnya.

Meski pembeli dari perorangan, khususnya calon jemaah haji meningkat, tetapi pembelian hewan kurban dari sekolah dan pesantren mengalami penurunan. Hal ini karena adanya penghentian sementara aktivitas tatap muka siswa mulai dari pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi untuk mencegah penyebaran virus korona.

“Kalau tahun kemarin justru laku hewan kurban yang terjual ke sekolah-sekolah dan pesantren, tapi sekarang penjualannya turun,” bebernya.(eko/sep)

0 Komentar