Tangani Sampah dengan Mesin Insenerator, Libatkan Peniliti ITB, Gunakan Anggaran CSR

Tangani Sampah dengan Mesin Insenerator, Libatkan Peniliti ITB, Gunakan Anggaran CSR
PEMBANGUNAN: Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna saat peletakan batu pertama bangunan pengolahan sampah di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kamis (17/1). EKO SETIYONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

LEMBANG-Pemdes Gudangkahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat terobosan dalam pembakaran sampah. Bekerjasama dengan peneliti dari ITB, mereka membuat teknologi mesin insenerator yang berfungsi untuk penanganan sampah dengan cara aman.

“Ini menjadi percontohan dalam penanganan sampah. Kalau di sini (Desa Gudang Kahuripan) berhasil, maka sistem ini akan diterapkan di desa lainnya di KBB,” kata Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna saat peletakan batu pertama bangunan pengolahan sampah di Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kamis (17/1).

Pembangunan tungku pembakaran yang ditargetkan dua bulan ini akan menelan anggaran sebesar Rp400 juta yang bersumber dari bantuan CSR sejumlah perusahaan di Kecamatan Lembang.
“Sampah kan selalu jadi masalah. Terutama di tempat-tempat wisata seperti Lembang. Saya ingin wilayah Lembang bebas dari sampah,” ucapnya.

Baca Juga:Wisata Edukasi Telur Puyuh, Pengunjung Bisa Panen SendiriPembentukan TAP Tak Salahi Aturan

Henky Pudjoraharjo selaku pencipta mesin ‘Insenerator HK 2010’, mengatakan, sebelum di KBB, mesin miliknya sudah dipakai di beberapa daerah, seperti di Makassar, Mamuju, dan Majene.

Mesin yang mampu mereduksi sampah hingga 98% ini dapat membakar sampah hingga 1 ton per hari. Sisa sampahnya bisa diolah untuk pembuatan produk lain, seperti batu bata.

“Mesin ini cara kerjanya sederhana. Hanya butuh tiga orang operator untuk mengoperasikannya. Proses penghancurannya untuk satu kubik bisa selesai dalam satu jam,” sebutnya.

Kepala Desa Gudang Kahuripan, Agus Karyana menyebutkan, apa yang dilakukanya, selain pengusaha di Lembang juga didukung oleh Satgas K3. Sementara lokasi yang digunakan untuk tempat mesin insenerator merupakan tanah kas desa.

Ia yakin kebutuhan sampah yang akan diproses mesin bisa tercapai. Mengingat produksi sampah di wilayahnya cukup tinggi hingga mencapai 1 ton per hari.

“Ini bagian dari kami untuk mendukung program kerja pa bupati dalam mewujudkan KBB yang bersih. Semoga dengan adanya mesin pengolah sampah membuat Lembang, khususnya Desa Gudang Kahuripan bersih dari sampah,” kata Agus.(eko/din)

0 Komentar