TNI AU Ikut Terlibat Bangga Kencana

TNI AU Ikut Terlibat Bangga Kencana
DOK. BKKBN JAWA BARAT TANDATANGI KERJASAMA: Komandan Koharmatau Marsekal Muda TNI Tri Suryono dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana menandatangani naskah perjanjian kerjasama tentang penguatan dan sinergitas program Bangga Kencana di Makoharmatau, Pangkalan Udara Husein Sastranegara, 7 Oktober 2020.
0 Komentar

BANDUNG-Dukungan terhadap pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) terus mengalir. Kali ini datang dari Komando Pemeliharaan Materiil Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Koharmatau). Keterlibatan korps dirgantara ini menambah kekuatan sekaligus menjadi suntikan moral bagi Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat untuk terus mengembangkan Bangga Kencana menuju Jabar Juara Lahir Batin.

Dukungan itu tertuang dalam sebuah kerjasama untuk penguatan dan sinergitas pelaksanaan program Bangga Kencana di lingkungan Koharmatau dan Depo Pemeliharaan (Depohar) wilayah Jawa Barat. Perjanjian kerjasama ditandatangai langsung oleh Komandan Koharmatau Marsekal Muda TNI Tri Suryono dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana di Makoharmatau, Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung (7/10) lalu.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana mengaku bersyukur bisa menjalin kerja sama dengan jajaran TNI AU. Kerja sama ini menjadi simbol kepedulian korps dirgantara sekaligus dukungan bagi pembangunan keluarga Jawa Barat.

Baca Juga:Cegah jadi Klaster Baru, Ponpes di Bandung Barat Diminta Perketat Protokol KesehatanJenderal Polisi Bintang Dua Ditahan, Ini Kasusnya

Menurutnya, kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman bersama antara BKKBN dan Tentara Nasional Indonesia tentang Peran TNI dalam Penguatan dan Sinergitas Pelaksanaan Program Bangga Kencana yang diteken di Jakarta pada 19 Mei 2020 lalu. Kesepahaman ini kemudian ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama sehari kemudian, 20 Mei 2020. “Ketahanan keluarga ditopang oleh sejauh mana fungsi-fungsi keluarga bisa berjalan optimal. Di sinilah perlunya penguatan aspek pembangunan keluarga melalui pendekatan delapan fungsi keluarga, meliputi agama, kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosial-budaya, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan,” terang Kusmana saat dihubungi, kemarin.

Dia berharap kerjasama ini juga turut membantu terwujudnya visi Jawa Barat Juara Lahir dan Batin. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan sumber daya manusia berkualitas.  “Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal pembangunan. Namun, besar tetapi tidak berkualitas hanya akan menjadi beban bagi pembagunan,” ungkapnya.

Komandan Koharmatau Tri Suryono mengungkapkan, perjanjian kerja sama tersebut merupakan komitmen dan keinginan BKKBN bersama TNI AU dalam Koharmatau untuk membantu pemerintah dalam menyukseskan pembangunan nasional. Khususnya pembangunan bidang kependudukan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. “Penduduk merupakan aspek penting dalam pembinaan potensi dirgantara. Pembinaan unsur demografi ini mencakup pembinaan terhadap data dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pada akhirnya penduduk Indonesia secara keseluruhan memiliki potensi sebagai komponen pertahanan negara sesuai dengan profesi masing-masing,” tegasnya.

0 Komentar