10 Ribu Warga Pesisir Terdampak Tumpahan Minyak

10 Ribu Warga Pesisir Terdampak Tumpahan Minyak
TERDAMPAK: Sebanyak 10 ribu warga pesisir Karawang yang berprofesi nelayan, pemilik tambak, bakul ikan dan petani padi terdampak kebocoran minyak. USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

“Data yang sudah terverifikasi harus By name by address, sehingga proses penyaluran kompensasi lebih mudah dan akurat,” kata Ifki.

Dijelaskan juga, dalam tahap awal Pertamina bakal menyalurkan dana kepada warga terdampak yang nilainya akan ditentukan kemudian. Setelah itu akan disalurkan dana pengganti kerugian yang nilainya ditentukan berdasarakan kerugian masing-masing warga.

Dalam kesempatan yang sama Ifki juga menjelaskan, per tiga September pengeboran sumur baru yang akan berfungsi menutup sumur yang bocor telah mencapai kedalaman 8250 feet dari target kedalaman 9000 feet. Artinya, tidak lama lagi ujung pipa sumur baru akan bertemu dengan pipa sumur yang bocor.

Baca Juga:Satlantas Pasang Spanduk Rawan KecelakaanBursa Inovasi Desa Digelar di Zona 1 Subang

Setelah menyatu, lanjut Ifki, dari sumur baru akan dipompakan lumpur padat atau semen untuk mamatikan sumur lama. “Kalau kebocoran sudah berhasil ditutup, Pertamina akan melakukan tindakan selanjutnya, yakni pemulihan lingkungan,” katanya.

Ditempat terpisah, salah seorang warga Desa Sungaibuntu, Dona Romdona menyatakan jika
penangan ini sangat berlarut-larut. Pertamina lambat dalam menangani persoalan penanganan limbah ini. Yang dirugikan jelas masyarakat desa yang berdampak langsung oleh limbah tersebut.

“Ribuan nelayan yang terganggu mata pencahariannya karena limbah pertamina, ini berdampak juga ke sektor industri perikanan di TPI di desa yang terkena dampak. Sektor wisata pantai pun ikut terganggu, akibat menurunnya jumlah pendatang. Warung-warung seputar pantai mengalami penurunan penghasilannya akibat sepinya pengunjung pantai di desa yang terkena dampak,” katanya.

Sementara Pertamina,lanjut Dona, sampai hari ini belum bisa menyelesaikan persoalan kompensasi buat masyarakat yang terkena dampak langsung. Ini menjadi keresahan masyarakat. Bahkan masyarakat harus menerima kebisingan motor pengangkut limbah pertamina ke titik pengumpulan limbah. “Saya lihat di desa sungaibuntu masyarakat sudah mulai resah. Di samping harus menerima kebisingan, masyarakat harus menerima bau nya limbah minyak yang dikumpulkan di halaman desa sungai buntu, kecamatan pedes kabupaten Karawang,” kataya.

Bahkan, kata Dona, tidak sedikit masyarakat yang terganggu kesehatannya akibat bau busuknya limbah minyak yang dikumpulkan di halaman desa Sungaibuntu. Terkadang masyarakat sering komplain, namun Pertamina belum melihat sisi ini sebagai dampak yang merugikan.

0 Komentar