Miris, Anak SD Belajar di Lantai Padahal APBD Rp4 T Per Tahun

Miris, Anak SD Belajar di Lantai Padahal APBD Rp4 T Per Tahun
USPE SAPEULOH/PASUNDAN EKSPRES SAKIT PUNGGUNG: Siswa kelas 4 SDN Mendangasem 1 harus membungkuk saat menulis, yang membuat tidak nyaman saat belajar hingga sakit punggung.
0 Komentar

KARAWANG-Miris, ketika Kabupaten Karawang dikenal memiliki ribuan perusahaan dan nilai APBD setiap tahun mencapai Rp 4 tiliun lebih, justru kurang memperhatikan para pelajarnya. Pasalnya, puluhan siswa SDN Medangasem 1 terpaksa duduk di lantai halaman kelas saat belajar, karena tiga bangunannya ambruk dan belum diperbaiki.

“Sudah dua tahun terakhir, para siswa terpaksa duduk di lantai halaman sekolah, karena tiga bangunan yang ambruk belum diperbaiki,” ujar Salah seorang guru pengajar SDN Medangasem 1, Titin Suartini.

Dijelaskan Titin, akibat belum diperbaikinya bangunan, penerimaan siswa baru tahun ini juga berkurang. “Kami juga ingin pembelajaran seperti biasa, tapi karena tidak ada lagi ruangan jadi terpaksa belajar di lantai halaman sekolah,” katanya.

Baca Juga:Dorong Ekonomi Rakyat, KUR BRI Perkuat UMKM di Masa Pandemi58 Desa di Subang Tak Patuh Lapor Aset

Dikatakan Titin, pihak sekolah sudah mengajukan perbaikan tiga kelas yang ambruk itu. Tapi sampai saat ini, belum ada realisasi dari pihak dinas. “Kami sudah beberapa kali meminta agar bangunan dibangun kembali,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini bangunan yang masih bagus digunakan untuk kelas dua dan kelas tiga. Untuk kelas satu menggunakan ruang guru dan untuk kelas empat, lima dan enam belajar terpaksa belajar di lantai.

“Kami berharap agar bangunan yang ambruk, segera dibangun kembali,” katanya.

Sebab, lanjut Titin, pihaknya sering mengalami sakit pinggang karena saat melakukan proses belajar mengajar harus menunduk dan kondisi lantai yang dingin. “Sering sakit pinggang akibat sering nunduk saat mengajar,” jelasnya.

Sementara itu, Salah satu siswa kelas 4 SDN Mendangasem 1, Cindi mengaku tidak nyaman saat belajar. Sebab lantainya dingin dan harus membungkuk saat menulis. “Suka sakit kalau belajar di lantai punggungnya,” katanya.(use/vry)

0 Komentar