PT Cita Nusa Rebut Tanah Warga Rawarengas

PT Cita Nusa Rebut Tanah Warga Rawarengas
0 Komentar

KARAWANG-Warga Dusun Rawarengas, Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang tutup akses jalan masuk perumahan Grahayana dengan menembok setinggi 1 meter, Rabu (30/1/2019).Aksi tersebut dilakukan karena kekesalan warga merasa dibohongi tentang pergantian tanah makam yang dijanjikan oleh pengembang PT Cita Nusa yang membangun perumahan Grahayaha.

PT Cita Nusa telah membohongi warga lantaran tidak mematuhi hasil kesepakatan antara perwakilan warga dan perwakilan PT Cita Nusa pada 11 Juli 2013 lalu terkait pengantian tanah makam Dusun Rawarengas seluas 459 meter yang dijanjikan akan diganti 1 banding 5,” jelas Koordinator Lapangan Forum Rawarengas Bersatu, Carlim Mulyana, Rabu (30/1/2019).

Ratusan warga Dusun Rawarengas melakukan aksi turun kejalan sekira pukul 08.00 WIB dengan menutup jalan akses jalan ke perumahan Grahayana.Pada pukul 11.00 WIB, pihak pengembang ingin melakukan mediasi denga warga di Hotel Mercure, tetapi setelah menunggu beberapa lama pihak pengembang tidak kunjung dimulai mediasi tersebut, akhirnya warga kembali ke jelan dengan menembok akses jalan masuk perumahan Grahayana.

Baca Juga:Bupati Ruhimat Janji Selesaikan Jalan Bukanagara Tahun 2022Masjid Jogokariyan, Terkenal dengan Sistem Sisakan Saldo Infaq Rp0

Ahli waris Oma Miharja menagatakan “PT Cita Nusa telah membohongi warga lantaran tidak mematuhi hasil kesepakatan antara perwakilan warga dan perwakilan PT Cita Nusa pada 11 Juli 2013 lalu terkait pengantian tanah makam Dusun Rawarengas seluas 459 meter yang dijanjikan akan diganti 1 banding 5,” jelas Koordinator Lapangan Forum Rawarengas Bersatu

Ia menuturkan, pada tanggal 24 November 2014 yang lalu, pengembang PT CitaNusa menjajikan pergantian tanah seluas 2.380 meter, tetapi tanah makam tersebut dibuat untuk memenuhi persyaratan pendirian perumahan.

Di tempat yang sama, salah satu ahli waris tanah pemakaman, Oma Miharja menyatakan akan membawa persoalan ini ke ranah hukum bila tuntutan warga tidak didengar.”Kembalikan tanah kami dan” kata Oma.mencoba konfirmasi ke kantor Pemasaran Grahayana belum ada yang bisa dimintai keterangan tentang aksi tuntutan warga dusun Rawarengas.(ded)

0 Komentar