Prosedur Kesehatan COVID-19 Diterapkan di Pengungsian Banjir Kabupaten Bandung

Prosedur Kesehatan COVID-19 Diterapkan di Pengungsian Banjir Kabupaten Bandung
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir sekaligus memberikan bantuan kepada warga di Kabupaten Bandung, Rabu (1/4/20). (Foto: Humas Jabar)
0 Komentar

KAB. BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersama Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir Dayeuhkolot dan meninjau pengungsian warga di Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (1/4/20).

Adapun banjir kali ini melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.

Untuk mengatasi banjir di kawasan ini, Kang Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil– pun berharap agar proyek Sodetan Cisangkuy bisa segera diselesaikan. Menurutnya, Sodetan Cisangkuy bisa mempercepat surutnya banjir.

Baca Juga:Ketua MPR Dukung Pembebasan Bayar Listrik 450 VA dan Diskon 50 Persen Bagi Pelanggan 900 VAAkibat Hujan Deras, Sungai Cipunagara Meluap

“Curug Jompong sudah dimaksimalkan, ini hanya bisa dikurangi kalau Sodetan Cisangkuy selesai. Tapi memang masih dikerjakan, target (selesai) Sodetan Cisangkuy itu akhir tahun (2020). Mudah-mudahan bisa kita percepat,” harap Kang Emil.

Dirinya pun mengatakan, tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah merapatkan proses percepatan Sodetan Cisangkuy.

“Karena kalau Sodetan Cisangkuy itu selesai, maka air tidak banyak yang datang ke sini. Tapi karena proyek konstruksi itu butuh waktu, memang masih ada kendala, kami mohon maaf. Mudah-mudahan secepatnya selesai Sodetan Cisangkuy melengkapi Curug Jompong,” ucap Kang Emil.

“Memang (proyek infrastruktur pengendali banjir) belum bisa seratus persen selesai, menunggu dua urusan lagi, Sodetan Cisangkuy dan danau baru yang ada di Kecamatan Andir yang proses tahun ini juga konstruksi,” tambahnya.

Kang Emil juga menjelaskan bahwa di tengah wabah COVID-19 saat ini, pengungsian para warga terdampak banjir juga diatur oleh sebuah prosedur tetap (protap), mulai dari pemberian masker hingga jarak sebesar 1-2 meter bagi pengungsi. Selain itu, akan dilakukan rapid test untuk para pengungsi di zona tertentu.

“Kepada zona-zona yang perlu diwaspadai, kami sudah mengirimkan (alat) rapid test juga untuk men-sampling pengungsi-pengungsi supaya bisa kita monitor. Kalau ternyata negatif (COVID-19) semua berarti situasi lebih aman terkendali,” kata Kang Emil.

“Tapi kalau di sampling itu ada positif, tentunya segera kita lakukan tindakan kesehatan, yang artinya warga kita tarik ke unit-unit pelayanan kesehatan,” tuturnya.

Baca Juga:Tips Menghilangkan Stress Saat Social DistancingRSUD Ciereng Subang Telah Rawat 12 Pasien PDP

Dalam peninjauan ini, Kang Emil sekaligus menyerahkan bantuan logistik dari Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar.

0 Komentar