Desa Bersinar, Tanggulangi Bahaya Narkoba

Desa Bersinar, Tanggulangi Bahaya Narkoba
KOMITMEN: Kapolres Purwakarta menandatangani komitmen bersama pemberantasan narkoba, melalui program Desa Bersinar, yang disaksikan oleh Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, kemarin (13/12). MALDIANSYAH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika membangun kerjasama lintas sektoral, guna menanggulangi peredaran narkoba di wilayahnya.

“Ini sudah sangat memprihatinkan. Semua pihak harus menguatkan komitmen untuk memberantas peredaran narkoba,” ujar Anne, usai kegiatan Pengembangan Kapasitan dan Sinergitas 3 Pilar dalam Program P4GN, kemarin (13/12).

Dia menjelaskan, salah satu upaya yang akan dilakukan pemkab, yakni dengan melibatkan seluruh elemen hingga tingkat desa, melalui program Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar).

Baca Juga:Pangkalan AU Pos Cikopo, Siap Tampung Super PumaMobil Bak Terbuka Dilarang Bawa Penumpang

“Tahun ini sudah ada empat desa Bersinar yang telah dibentuk. Di 2019 nanti kita akan tingkatkan lagi,” ucapnya.

Tak hanya penguatan peran masyarakat, sambung dia, pihaknya juga akan meningkatkan kapasitas seluruh Puskesmas, agar bisa menangani rehabilitasi korban Narkoba.

“Selama ini, baru ada satu puskesmas yang punya tempat rehabilitasi korban narkoba. Kedepan, seluruh Puskesmas harus memilik tempat rehabilitasi. Minimalnya, ada empat Puskesmas yang menjadi rujukan, khusus tempat rehabilitasi ini,” kata dia.

Dia pun menegaskan, dengan semakin merajalelanya peredaran narkoba di wilayahnya, itu sudah sangat perlu pembentukan BNNK di wilayahnya. Lembaga tersebut nantinya, bisa menjadi koordinator semua gerakan anti narkoba yang terintegrasi.

Ihkwal antisipasi peredaran Narkoba merambah ke kalangan pelajar, dia menegaskan, program pencegahan sudah berjalan. Tapi, memang perlu ditingkatkan lagi. Mengingat, dari data yang ada 60 % pelajar di Purwakarta pernah menggunakan narkoba.

“Ya itu tadi, awalnya coba-coba. Makanya, kedepan, mulai dari pengenalan bahaya narkoba hingga tingkat paling tingginya harus disampaikan ke pada mereka. Minimalnya, bisa masuk ke kurikulum pendidikan,” harap dia.

Tak hanya tameng untuk pelajar, mulai tahun depan pihaknya, akan menggulirkan program pemeriksaan/tes urine untuk para pegawai pemerintahan. Minimalnya, kata dia, para pegawai ini bisa dites urine dua kali dalam setahun.

Baca Juga:Ribuan Warga Karawang Terjangkit HIV/AIDSSampah Menumpuk, Emak-Emak Blokir Jalan

“Untuk deteksi, tes urine ini sangat perlu. Jadi nanti bisa ketahuan, siapa sja pegawai yang pernah atau tidak pernah mengonsumsi narkoba,” ujarnya.

Sementara itu, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat, akan mendorong pengembangan kearifan lokal Purwakarta untuk menjadikan gaya hidup anti narkoba, sebagai budaya di Kabupaten Purwakarta.

0 Komentar