DR KH Abun Bunyamin MA: Berpikir Dinamis untuk Inovasi

DR KH Abun Bunyamin MA: Berpikir Dinamis untuk Inovasi
RAKER: SD Plus 1 Al-Muhajirin menggelar rapat kerja tahunan guna menambah inovasi mutu pendidikan. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Guna mempertahankan dan menambah inovasi mutu pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama, SD Plus 1 Al-Muhajirin menggelar kegiatan rapat kerja (Raker) tahunan yang digelar di Cijantung, Purwakarta, beberapa waktu lalu.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari berturut-turut ini diikuti 78 peserta yang terdiri dari guru, staf dan pegawai. Hadir sebagai pemateri pada kegiatan itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin DR KH Abun Bunyamin MA, Sekretaris Yayasan H Amit Saepul Malik, M.Pd.I, dan divisi Penjaminan Mutu Yayasan DR H Cece Nurhikmah M.Ag.

Dalam paparannya KH Abun menjelaskan terkait dengan motto Al-Muhajirin. Di antaranya berpikir dinamis, maksudnya yaitu konsep pemikiran yang baru harus digunakan dan yang lama jangan ditinggalkan. “Kalau tidak ada konsep dan inovasi baru, kita akan jenuh. Maka diskusi, membaca, seminar atau study banding bisa kita lakukan agar semua yang berada di Al-Muhajirin bisa berpikir dinamis,” kata KH Abun.

Baca Juga:Kepala Desa Harus Jadi Pionir, Bayar PBB Tingkatkan PADUp Grading, Kohati Siapkan Kader Berkualitas

Paham keagamaan, guru, staff, dan pegawai yayasan Al-Muhajirin harus beraqidah ahlissunnah wal jama’ah. “An Nahdliyah indikasinya ada tiga yaitu dalam akidah mengikuti pemikiran Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Al-Maturidi, dalam akhlak atau tasawuf mengikuti pemikiran Imam Al-Ghazali, dan dalam Ibadah mengikuti Imam Syafi’i dan amalan yang sudah menjadi tradisi di NU seperti tahlilan, yasinan, marhabaan, dan haulan,” ujarnya.

Di tempat yang sama H Amit dalam materinya menyampaikan, guru harus berkomitmen terhadap program yayasan dan program sekolah. Semua komponen harus menjaga integritas dan mengamalkan amalan khas Yayasan.

Dihubungi secara terpisah pemateri ketiga DR H Cece Nurhikmah M.Ag mengatakan, keunggulan personal itu ada yang sifatnya bawaan dari lahir dan ada yang melalui pembelajaran. “Yakni sebagai pemantik meningkatkan keunggulan ini harus melalui iqra atau baca, qiyamul lail atau salat malam, dan belajar dengan sungguh-sungguh,” ucapnya.(rls/add/vry)

0 Komentar