Faktor Genetik dan Lingkungan Penyebab Bibir Sumbing

Faktor Genetik dan Lingkungan Penyebab Bibir Sumbing
Dr Riston Regor S
0 Komentar

PURWAKARTA-Bibir sumbing menjadi salah satu kasus kesehatan yang cukup banyak dialami masyarakat Indonesia. Kelainan ini sangat menggangu, lantaran selain mengurangi estetika juga membuat penderitanya kesulitan untuk menelan dan berbicara.

Dr Riston Regor S Unit Kerja RS MH Thamrin Purwakarta menjelaskan, bibir sumbing adalah kondisi kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah atau belahan pada bibir.

“Jika celah atau belahan tersebut ada di bagian atas maka disebut labioskizis. Posisi celah tersebut bisa terdapat di tengah, kanan, atau bagian kiri bibir,” kata Riston kepada koran ini saat ditemui di RS MH Thamrin Purwakarta, Sabtu (23/3).
Selain di bibir atas, sambungnya, sumbing juga bisa terjadi pada langit-langit mulut, biasanya disebut dengan langit-langit sumbing atau palatoskizis.

Baca Juga:Apresiasi Anak Berkebutuhan Khusus , Mampu Bekerja dan Hasilkan Kerajinan TanganMUI Bakal Keluarkan Fatwa untuk Game Online PUBG

“Bibir sumbing dan langit-langit sumbing terjadi karena jaringan di bibir bayi atau di langit-langit mulut bayi saat di dalam rahim tidak menyatu, sehingga meninggalkan celah. Normalnya proses penyatuan tersebut terjadi pada bulan kedua dan ketiga di masa kehamilan,” ujar Riston.

Sumbing pada celah bibir, kata dia, terjadi karena kegagalan pada penyatuan prosesus nasalis maksilaris atau tulang bagian hidung dan mediana, yakni garis yang melintas tepat di tengah tubuh dengan arah lintasan atas bawah selama awal embrio.
“Sumbingnya bervariasi, mulai dari lubang yang kecil hingga celah lengkap pada bibir atas yang membentang ke dalam dasar hidung,” kata dia.

Sementara sumbing pada celah langit-langit mulut karena sobekan kecil pada garis tengah langit-langit mulut, akibat kegagalan penyatuan kedua sisinya.

“Insiden terjadinya kasus ini 1 dalam 2.000 kelahiran hidup, bayi laki-laki memiliki risiko lebih banyak cacat lahir dibandingkan bayi perempuan. Sedangkan sumbing langit tanpa disertai bibir sumbing umum terjadi pada bayi perempuan,” ujarnya.
Sampai saat ini, kata Riston, belum diketahui penyebab pasti terjadinya bibir sumbing, namun beberapa ahli meyakinkan penyebab bibir sumbing pada bayi adalah faktor genetik dan lingkungan.

“Faktor genetik ini di mana bayi yang dilahirkan dari orang tua yang memiki kondisi bibir sumbing mau pun langit sumbing berisiko memiliki risiko yang sama. Pun halnya dengan penyakit diabetes, obesitas atau kegemukan, paparan zat tertentu selama kehamilan, hingga kekurangan asam folat selama kehamilan,” katanya.

0 Komentar