Gara-gara Ini, Ikan di KJA Jatiluhur Mati Massal

Gara-gara Ini, Ikan di KJA Jatiluhur Mati Massal
MATI MASSAL: Ribuan ikan di Danau Jatiluhur mengalami mati masal akibat umbalan/upwelling. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Cuaca buruk yang terjadi di Kawasan Waduk Jatiluhur sejak sepakan terakhir, menyebabkan intensitas gelombang air lebih sering dan tinggi. Sehingga, endapan yang berada di dasar waduk ikut naik ke permukaan.

Fenomena ini dikenal dengan istilah upwelling atau umbalan. Dampaknya, ribuan ikan di keramba jaring apung (KJA) Danau Jatiluhur mendadak mengalami mati massal. “Ribuan ikan yang ditanam di KJA mati semua. Terkadang naiknya endapan dari dasar terjadi secara tiba-tiba. Karena itu, banyak petani yang tidak sempat menyelamatkan ikan-ikannya,” ujar Edo Junaedi, salah satu petani ikan di Danau Jatiluhur, Senin (1/2).

Edo menambahkan, fenomena tersebut membuat para petani keramba jaring apung terpaksa membuang ikan mati dari tengah keramba, ke sisi danau agar tidak mencemari air. “Untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar, ada juga petani yang melakukan panen dini, guna menyelamatkan ikan yang masih hidup,” kata Edo.

Baca Juga:Selain Lakukan Penusukan Oknum Satpol PP Subang juga Lakukan Pemukulan, Begini KronologisnyaOknum Satpol PP Diduga Tusuk Pengamen Angklung di Jalan Otista Subang

Akibat matinya ribuan ikan ini, sambungnya, jelas para petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. “Kematian ikan secara massal di keramba jaring apung danau Jatiluhur ini sebenarnya mulai terdeteksi sejak beberapa hari lalu. Namun kondisinya semakin parah hingga akhir pekan kemarin,” ucapnya.

Petani Rugi Ratusan Juta Rupiah

Menurut Edo, kematian massal ribuan ikan, terjadi secara merata di hampir seluruh kolam jaring apung yang ada di Danau Jatiluhur. “Para petani terus berupaya menyelamatkan dengan melakukan panen dini. Dampaknya, harga menjadi sangat murah,” ujarnya mengeluh.

Adapun harga ikan di Danau Jatiluhur terjun bebas dari Rp19.000 rupiah per kilogram di tingkat petani, kini menjadi Rp5.000 rupiah saja per kilogramnya. “Itu pun tidak semua ikan terjual hingga terpaksa dibuang lantaran busuk,” kata Edo.

Untuk diketahui, sebenarnya fenomena umbalan seperti ini terjadi bukan pertama kalinya. Namun, kematian massal ikan berlangsung sangat cepat, akibat cuaca buruk dengan kondisi arus bawah air danau, serta sinar matahari yang minim. “Jenis Ikan yang mengalami kematian massal di antaranya jenis ikan nila, ikan mas dan bawal,” ucap Edo.(add/sep)

0 Komentar