Maknai Tahun Baru Islam lewat Lukisan

Maknai Tahun Baru Islam lewat Lukisan
PAMERAN: Siswa SMA Pondok Pesantren Al-Muhajirin pamerkan lukisan di Lapangan Pasanggrahan Padjadjaran, Kompleks Pemda Purwakarta, dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, Senin (10/9). ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Media ekspresi Santri Al-Muhajirin

PURWAKARTA-Tercatat 360 lukisan karya siswa SMA Pondok Pesantren Al-Muhajirin dipamerkan di Lapangan Pasanggrahan Padjadjaran, Kompleks Pemda Purwakarta, dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, Senin (10/9).

Ke-360 lukisan tersebut menjadi media bagi para santri untuk mengekspresikan semangatnya dalam menyambut 1 Muharram 1440 Hijriyah. Hal tersebut seperti yang disampaikan Kepala SMA dan MA Al-Muhajirin H R Marpu Muhidin Ilyas MA saat ditemui Pasundan Ekspres di lokasi.

“Ada 360 siswa tingkat SMA yang membuat lukisan bertemakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriyah. Mereka sangat antusias saat diminta untuk mengekspresikan kecintaannya terhadap Tahun Baru Islam lewat lukisan,” ujarnya.

Baca Juga:Polres Tingkatkan Status Kasus LimbahTahun Baru Islam Jadi Momentum Evaluasi Diri

Dijelaskannya, seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap peringatan Tahun Baru Islam, santri Al-Muhajirin kerap menggelar long march dari Al-Muhajirin Kampus 1 hingga Alun-alun Purwakarta.

“Long march ini bagian dari syiar Islam sekaligus menunjukkan umat Islam itu besar dan bersatu. Pun halnya melalui lukisan, selain menanamkan nilai seni terhadap siswa, juga sebagai syiar karena pada lukisan tersebut ada pesan tentang semangat hijrah,” kata Marpu.

Dirinya menyebutkan, total ada 6.000 santri mulai dari tingkat Play Group hingga Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) yang ikut terlibat dalam memperingati Tahun Baru Islam ini. “Setelah long march, acara dipusatkan di Alun-alun Pemda Purwakarta,” ujarnya.

Selain pameran lukisan, sambungnya, ada pula penampilan santri dari berbagai tingkatan sekolah, di antaranya penampilan marawis, kasidah, drama, kabaret, dan lainnya.

“Melalui lukisan dan kegiatan berkesenian lainnya ini, diharapkan para santri terbiasa menyampaikan nilai-nilai Islam dengan santun dan lembut,” kata Marpu

Sehingga ke depan, kata Marpu, berbicara tentang tahun baru itu, ya sudah tentu Tahun Baru Islam. “Kita harus bangga dengan syiar, salah satunya dengan menggunakan penanggalan hijriyah dan dan mengekspresikannya dengan cara-cara yang sesuai prinsip-prinsip ajaram Islam,” ucapnya.

Marpu mengimbau kepada seluruh muslimin agar mengisi pergantian tahun Hijriyah dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. “Jangan lupa untuk doa akhir tahun dan doa awal tahun,” katanya.(add/ded)

0 Komentar