Pajak Penerangan Jalan Belum Maksimal

0 Komentar

PURWAKARTA-Peningkatan pembangunan infrastruktur di Purwakarta disoroti LSM AMARTA, lembaga Masyarakat yang fokus dibidang perekonomian dan sosial ini mengkritisi masih minimnya fasilitas penerangan jalan, khususnya jalan di pelosok desa.

Padahal, menurut Wakil Ketua LSM Amarta Tarman Sonjaya menjelaskan, dari luas wilayah se Purwakarta, baru terbilang hanya sekisar 300 an saja PJU ( Penerangan Jalan Umum ) terpasang.

“Kami harap Pemkab Purwakarta lebih mengoptimalkan lagi pembangunan infrastruktur di pedesaan, khususnya di pelosok desa. Sebagai program kerja kedepan, sehingga akan nampak pemerataan pembangunan yang tidak melulu dilakukan di wilayah perkotaan,” ungkapnya.

Baca Juga:Musim Hujan, Jalan Lintas Dua Kecamatan Rusak BeratLagi Ngetrend, Container Box Konsep Unik Berbisnis

Menurutnya sambung Tarman, masyarakat perkotaan maupun di desa, telah melaksanakan kewajiban yang sama. Yaitu, membayar pajak saat membayar iuran listrik bulanan senilai 3 % yang kemudian menjadi pendapatan buat Pemerintah melalui PLN ( Perusahaan Listrik Negara ).

Dari setor pajak ini, lanjutnya, masyarakat dimanapun memiliki hak yang sama atas fasilitas penerangan jalan.

“Anggarannya sudah tersedia, masyarakat kami kira sudah berperan. Tinggal bagaimana perencanaan dan pembangunan khususnya di bidang PJU bisa dioptimalkan,”ujarnya.

Demikian Tarman menjelaskan,besarnya penghasilan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) ke Pemkab Purwakarta pertahun terbilang besar diatas Rp 50 miliar rupiah.

“Dari angka pendapatan PPJ, kami kira jika terealisasi secara maksimal. Sepertinya cukup, sehingga tidak ada lagi jalan jalan desa, jembatan ataupun wilayah pedesaan yang gelap saat malam hari. Padahal, penerangan ini urgent dibangun agar tingkat kecelakaan, kejahatan bisa diminimalisir. Bahkan bukan tidak mungkin, jika malam hari jalan terang benderang, laju perekonomian bisa berjalan meski di malam hari,” pungkasnya.(mas/dan)

0 Komentar