Sekolah Tatap Muka Masih Dievaluasi

Sekolah Tatap Muka Masih Dievaluasi
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES KANGEN SEKOLAH: Aktivitas pembelajaran di salah satu sekolah di Purwakarta bulan Februari 2020
0 Komentar

PURWAKARTA-Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta DR H Purwanto M.Pd menyebutkan, rencana untuk memulai sekolah tatap muka masih terus dievaluasi. Adapun apabila kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta memperbolehkannya, pasti akan ada blended learning pada pelaksanaannya.

“Jadi nggak full tatap muka dan yang paling utama protokol kesehatan harus dilakukan. Sekolah juga harus mempersiapkan sarana dan prasarana. Mulai dari adanya media sosialisasi, ketersediaan fasilitas mencuci tangan, memiliki thermo gun, hingga ada Tim Satgas Covid-19 yang mengawasi,” ujarnya kepada wartawan di Purwakarta, Rabu (16/12).

Selain itu, sambungnya, proses pembelajaran harus dilakukan secara bergilir, siswa tidak boleh seluruhnya hadir sekaligus. “Sekolah juga harus memiliki Standar Operasinal Prosedur (SOP) mulai dari datang sampai pulang sekolah. SOP ini memuat aturan-aturan yang harus dilaksanakan oleh siswa, guru, hingga orang tua siswa,” kata Purwanto.

Baca Juga:Komitmen dan Konsisten Wujudukan Ketahanan PanganLibur Nataru, Bupati Minta Warga KBB Diam di Rumah

Lebih lanjut Purwanto menyebutkan, apabila pemerintah menyetujui, maka pembelajaran tatap muka akan diprioritaskan di tiga kecamatan terlebih dahulu. “Ketiganya adalah Kecamatan Sukasari, Maniis, dan Kiarapedes. Ketiganya pula merupakan kecamatan terluar Purwakarta,” ujarnya.

Tunggu Rekomendasi dari Gugus Tugas

Sebelumnya, Sekda Purwakarta H Iyus Permana pernah mengatakan bahwa pelaksanaan pebelajaran tatap muka sifatnya baru uji coba. “Iya kita uji coba dulu di tiga kecamatan, nanti bulan berikutnya dievaluasi apakah bisa diterapkan di daerah kecamatan lain atau belum,” kata Iyus.

Dirinya menegaskan, ketika ada gejala terkonfirmasi positif maka dihentikan pembelajaran tatap mukanya di sekolah itu. “Jika ada anak, orangtua atau guru yang terpapar, sekolahnya di mana, siapa yang mengantarnya, dia bergaul dengan siapa saja ini harus dilacak. Makanya informasi antara lintas sektoral dan gugus tugas harus lancar,” ujarnya.

Meski masih terus dievaluasi, Iyus menyebutkan jika rencana pembelajaran tatap muka dimulai pada Januari 2021. “Yang pasti kami tetap menunggu rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Purwakarta. Kalau boleh kita laksanakan, kalau tidak kita tunda. Tidak akan kita paksakan,” ucapnya.(add/ysp)

 

0 Komentar