Bahaya! Tanggul Kali Cipunagara Semakin Amblas dan Kritis

Bahaya! Tanggul Kali Cipunagara Semakin Amblas dan Kritis
AMBLAS: Pemdes Karangmulya Kecamatan Legonkulon bersama Muspika saat meninjau lokasi tanggul yang alami amblas cukup dalam. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

LEGONKULON-Tanggul Kali Cipunagara di Dusun Mesir Kaler Desa Karangmulya yang kritis alami ambles. Penurunan tanah di tanggul tersebut terjadi diperkirakan pada Kamis pagi (5/3) sekitar Pukul 09.00 WIB.

Kepala Desa Karangmulya melalui Sekdes Komarudin menyebut, warga sangat bergarap BBWS maupun Pemda Subang segera melakukan penanganan teknis soal tanggul-tanggul yang kritis salah satunya di Desa Karangmulya Blok Lapang.

“Saat ini sudah semakin amblas semakin kritis kami mohon untuk segera penanganan secara teknis nya,” ujarnya.

Baca Juga:Tempat Pemakaman Penuh, Warga Dilarang Kuburkan Jenazah di CidongkolCepat Ketahuan

Ia menambahkan, panjang lokasi tanggul yang alami penurunan hingga 50 meter dengan lebar retakan 10-15 cm serta kedalaman amblasnya tanah tanggul mencapa 1-1,20 meter.

“Tentu ini harus segera menjadi perhatian khususnya BBWS, sebab meratakan tanah mulai semakin mengkhawatirkan,” ucapnya.

Menurutnya, kondisi tanggul alami penurunan terjadi ketika TMA kali Cipunagara pada pagi tadi mencapai angka 4,90 meter.

“Kalau kali Cipunagara TMA nya bisa lebih tinggi dari hari ini tentu kami sangat mengkhawatirkan dampak buruknya,” jelas Komarudin.

Sebab, imbasnya pemukiman warga di Dusun Pasir Kaler akan terdampak jika tanggul kali Cipunagara jebol. Selain itu lahan sawah sebanyak 1282 hektare dari empat desa juga akan terdampak. “Seharusnya segera ada penanganan, jangan sampai nunggu jebol baru ada tindakan,” ucapnya.

Ia juga mengakui, pasca di survey komunikasi dengan pihak BBWS masih ada. Namun tetap saja, bila tak kunjung ada tindakan.

Ia menyebut, praktis saat ini tanggul hanya pernah mendapat sentuhan secara swadaya masyarakat melakukan penanggulangan darurat tanggul secara manual. “Baru swadaya warga yang waktu itu membuat tanggul darurat dari karung dan tanah, sebanyak 700 karung, pertengahan Januari lalu,” ucap Komarudin.(ygi/man)

0 Komentar