Forum Petani Gembor Minta PT Taifa Bebaskan Lahan

PT Taifa Jaya Development
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES PROTES: Forum Petani Gembor membentangkan spanduk protes mereka di halaman kantor Bupati Subang.
0 Komentar

SUBANG-Forum Petani Gembor kembali mendatangi Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Subang, pada Rabu (8/9). Kali ini, kedatangan mereka ingin memastikan itikad baik dari PT Taifa Jaya Development yang diundang secara bersamaan dengan Forum petani Gembor oleh Pemda Subang.

Mewakili Pemda Subang,  Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Subang, Hari Rubiyanto menyebut, pertemuan tersebut berdasar pada aduan petani di Desa Gembor, yang sawahnya sudah 4 musim tidak bisa produksi lantaran terdampak dari pembangunan PT Taifa Development.

“Pada prinsipnya Pemda Subang siap membantu para Petani di Gembor untuk mendapatkan hak-haknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Total lahannya ada sekitar 4 hektare,” papar Hari.

Baca Juga:605 Peserta CPNS dan PPPK di Subang Gugur, Ini yang Jadi PenyebabnyaTak Banyak yang Tau, Ini Deretan Tato di Tubuh Amanda Manopo Pemeran Andien di Ikatan Cinta

Pemda Subang, kata Hari tentu akan mendukung pembangunan di Subang. Apalagi kebijakan dari pembangunan PT Taifa, merupakan kebijakan dari pemerintahan pusat.

“Namun tentu saja hak-hak dari masyarakat Subang juga kan harus terpenuhi, termasuk para petani Gembor ini. Nah kita mendorong PT Taifa untuk menuntaskan permasalahan tersebut,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, mewakili Petani, Yayan Kusnadi menerangkan, jika petani yang terdampak langsung yakni petani yang memiliki lahan di di blok sawah girang, Desa Gembor. Dia secara tegas menolak pelebaran lahan untuk normalisasi Sungai Cibarsole oleh pihak PT Taifa Development.

“Karena dampaknya ke sawah kami itu tidak bagus. Sekarang saja, sudah empat musim kami gagal panen, dan sudah tidak bisa ditanam sawahnya,” papar Yayan.

Maka dari itu, Yayan dan kawan-kawan petani lainnya meminta PT Taifa untuk melakukan pembebasan lahan sawah mereka, dengan alasan sudah tidak bisa produktif lagi berproduksi. Jika PT Taifa belum juga melakukan pembebasan lahan di Blok Sawah Girang, maka para petani tersebut kata Yayan menolak segala aktivitas pembangunan yang saat ini sedang dilakukan.

“Hentikan dulu pembangunan, kalau urusan pembebasan lahan ini belum selesai. Sekarang juga diundang Pemda, secara resmi, tapi PT Taifa tidak ada. Ini kan berarti tidak ada itikad baik dari mereka,” tambahnya.

0 Komentar