Ini Penyebab Harga Sayuran di Subang Melonjak Tajam

Harga Sayuran di Subang
YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES TAK LAKU: Berbagai jenis sayuran di salah satu jongko di Pasar Inpres Pamanukan, nampak masih menumpuk tidak laku lantaran harga mahal. Kenaikan harga ini disebabkan stok dan hasil panen dari petani banyak alami kebusukan akibat cuaca buruk.
0 Komentar

SUBANG-Musim penghujan, harga sayuran dan kebutuhan rumah tangga alami kenaikan signifikan. Kenaikan banyak terjadi pada berbagai jenis sayuran.

Salah satu pedagang sayuran dan sembako di Pasar Inpres Pamanukan, H. Saripudin mengatakan, beberapa kenaikan sayuran terjadi diantaranya pada bawang daun, cabai kriting, cabai rawit, cabai merah, cabai rawit merah, timun hingga wortel. “Untuk cabai merah, biasanya harga Rp 25.000 per kilogram kini naik jadi Rp 50.000 per kilogram,” jelasnya.

Harga jenis cabe lainnya yakni cabai ijo Rp 30.000 per kilogram, cabai rawit Rp 35.000 per kilogram, serta cabai rawit merah Rp 30.000 per kilogram dan cabai kriting Rp. 40.000 per kilogram. “Ada juga sayuran lain yakni Wortel, Timun dan Bawang Daun. Bahkan Bawang Daun sampai Rp 20.000 yang biasa 10-12.000,” jelas Saripudin.

Baca Juga:Fokusdas Purwakarta Perjuangkan Hak-hak Guru SwastaWanita Harus Tahu! Ini Dampak Buruk Mengunakan Bra Kekecilan dan Kebesaran

Selain itu, harga minyak sayur juga alami kenaikan sekitar Rp 3.000 per kilogram dari sebelumnya harga Rp 17.000 per kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram.

Namun, H. Saprudin juga menjelaskan ada sayuran yang alami penurunan seperti harga kentang, bawang merah serta tomat. “Harga bawang merah yang biasanya naik ini malah turun, sekarang harganya Rp 20.000 per kilogram,” imbuhnya.

Kenaikan sendiri mulai terjadi sejak Rabu (24/11) kemarin. Dari informasi yang diterima Pasundan Ekspres, kenaikan ini akibat stok dan hasil panen dari petani banyak alami kebusukan. “Sehingga karena banyakna sayuran yang busuk itu berpengaruh ke harga. Karena hujan terus,” ucapnya.(ygi/sep)

 

0 Komentar