Makna Berkurban: Simbolisasi Penghilangan Sifat Kebinatangan

Makna Berkurban: Simbolisasi Penghilangan Sifat Kebinatangan
MEMBAGIKAN: Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Darul Jadid, H Tatang Rohana MPd (kanan) memberikan daging qurban, Minggu (11/8). YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Darul Jadid, H Tatang Rohana MPd mengatakan, ada tiga makna dalam berqurban. Pertama, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

“Bahwa qurban itu anjuran setiap tahun bagi yang mampu, jadi ini bentuk ketaatan,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Senin (12/8).

Kedua, qurban merupakan bentuk partisipasi berbagi kepada umat. Ketiga, qurban merupakan simbolisasi penghilangan sifat-sifat kebinatangan.

Baca Juga:Segera Akhiri Masa Jabatan, Anggota DPRD Tidak Terpilih Lagi Akan Terima Tunjangan KehormatanGubernur Jabar Dukung UMMA Indonesia sebagai Inovasi dalam Kehidupan Beragama

“Jadi setelah berqurban diharapkan lebih sejuk, lebih humanis, dan sosialnya tinggi,” ujarnya.

H Tatang mengatakan, di Masjid Darul Jadid ada delapan ekor sapi dan lima ekor domba. Daging qurban tersebut kemudian dibagikan kepada 1.500 warga setempat dan berbagai pesantren.

“Antusias masyarakat berqurban sangat luar biasa. Tahun sebelumnya enam ekor sapi, sekarang menjadi delapan ekor sapi. Padahal kita targetkan tiga sampai empat sapi, mengingat ekonomi kita lesu, tapi Alhamdulillah jadi delapan ekor sapi,” katanya.

Dia mengatakan, untuk mempercepat penyaluran daging qurban ke masyarakat, saat ini begitu hewan dipotong langsung dikemas.

“Kalau dulu nunggu dulu selesai semua dipotong, sekarang begitu satu ekor dipotong langsung dikemas supaya cepat,” pungkasnya.(ysp/dan)

0 Komentar