Pabrik Imaji Gelar Membaca Karya Sastra

Pabrik Imaji Gelar Membaca Karya Sastra
PUISI : Zeineta Zanet sedang membacakan puisi. Gelaran pentas seni sastra itu untuk membangkitkan gerakan literasi di Subang. INDRAWAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Pabrik Imaji, ruang untuk mempresentasikan setiap karya seni anak muda di Subang, menyuguhkan sajian beberapa reportoar seni dan pembahasan sastra, pada Sabtu malam (13/4) di Klabinaria.
Meski hujan mengguyur malam itu, tetap tidak menyurutkan semangat anak-anak muda Subang untuk menggelar gerakan literasi.

Sebagai inisiator dari pertemuan para pecinta puisi di Subang itu, Zain Fasya mengemukakan pada Pasundan Ekspres bahwa pertemuan malam itu adalah upaya untuk memantik gerakan-gerakan literasi di Subang.

“Subang sebagai Kabupaten yang sedang berkembang di Jawa Barat, menurut saya penting di jaga identitasnya melalui gerakan-gerakan literasi seperti pembacaan sastra malam ini,” jelasnya pada Pasundan Ekspres.

Baca Juga:Alun-alun Tergenang Air, Warga Enggan BerkunjungJalan Longsor BPBD dan PUPR Pasang Rucuk

Dia juga menambahkan, bahwa gerakan literasi membaca karya sastra malam itu, hanyalah sebagai pertemuan awal untuk kemudian dilanjutkan dengan penciptaan karya sastra, dalam hal ini puisi.

“Saya berharap nanti kedepan ruang ini akan memproduksi karya puisinya sendiri, sebagai media penanda, agar Subang bisa dibaca dari berbagai sudut pandang, dari sudut pandang pariwisata, sejarah, kesenian, karya sastra, kedepan mungkin dari film,” tambahnya.

Sedangkan salah satu peserta, sekaligus satu-satunya perempuan yang membacakan puisi pada malam itu Zeineta Zanet, mengungkapkan apresiasi pada gelaran membaca karya sastra yang diselenggarakan oleh Pabrik Imaji, menurutnya momentum membaca karya sastra keberadaannya di Subang masih menjadi barang langka.

“Semoga pertemuan malam ini, bisa menjadi trigger, bukan trigger istilah programer atau fisika, tapi pemicu, perangsang, penarik atau pendorong, untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya, dengan hasil yang lebih besar, seperti misalkan, tidak hanya membaca puisi, tapi melahirkan buku antologi puisi penyair muda Subang, ” jelasnya.

Membaca karya sastra dihadiri oleh berbagai komunitas anak-anak muda di Subang, diantaranya kelompok musik Ambek Adil Paramarta, Subang Nyeni, WC Umum, kelompok Hip Hop Losamiguitos, FAMS, Perpus Jalanan, Beserta para pencinta karya sastra dari Universitas Subang dan STKIP, Kopi Kampus.(idr/dan)

0 Komentar