Pemdes Dawuan Kidul Bersihkan Sampah Menumpuk

Pemdes Dawuan Kidul Bersihkan Sampah Menumpuk
KEJA BAKTI : Kepala Desa Dawuan Kidul, Suarta memimpin langsung pembersihan tumpukan sampah di wilayah Dawuan Kidul, yang mulai menggunung peninggalan musim libur lebaran. INDRAWAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

DAWUAN-Libur Lebaran baru saja selesai, bagi sebagian pekerja. Sejak tanggal 10 Juni lalu sudah kembali pada rutinitas pekerjaannya, kota besar seperti Jakarta.

Tidak terkecuali di Desa Dawuan Kidul, selain sisa cerita liburan, ada banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan, salah satunya adalah sisa-sisa sampah yang mulai menggunung seusai libur lebaran.

Hal tersebut tidak membuat diam Kepala Desa Dawuan Kidul, melihat tumpukan sampah yang sudah menggunung. Suarta begitu sapaan akrab Kades Dawuan Kidul, langsung memimpin untuk membersihkan tumpukan sampah yang menumpuk.

Baca Juga:Waterboom Ciereng Padat PengunjungMasih Dicari, Iin Dikabarkan Tenggelam di Irigasi Tarum Timur

Kepada Pasundan Ekspres dia mengatakan, bahwa hal tersebut sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin desa, yang harus menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakatnya.

“Tentu tidak dikerjakan sendiri, kerja bakti bersama masyarakat, namanya juga saat liburan, mungkin buang sampah pada tempatnya, petugasnya juga ikut libur. Jadi tumpukannya mulai terlihat menggunung, selain merusak pemandangan, untuk kebersihan dan kesehatan juga sudah tentu menjadi gangguan, harus segera dibersihkan,” jelasnya.

Suarta juga mengaku, bahwa apa yang dikerjakan bersama masyarakat setempat bersifat spontan, sebagai reaksi cepat untuk menanggulangi tumpukan sampah, tidak direncanakan, apalagi masuk sebagai program desa.

Sebab menurutnya sadar kebersihan sudah harus tertanam dalam setiap lubuk hati manusia, untuk kepentingan dirinya sendiri.

“Spontan saja, melihat tumpukan sampah, tidak sedap dipandang, ya dibersihkan, naluri sebagai manusia, masa lihat sampah banyak dibiarkan. Selama mahluk itu mengaku manusia, pasti jika melihat sesuatu yang kotor tergerak nuraninya untuk segera membersihkan, jika tidak ada dua kemungkinan, pertama mengalami gangguan kejiwaan, kedua ya bukan manusia,” tambahnya.

Tidak lama, tumpukan sampah tersebut mulai terlihat merata, masyarakat bekerja bakti dan gotong royong membersihkan sampah-sampah tersebut, sebagian bahkan dibakar, untuk mempercepat pembersihan sampah-sampah tersebut.(idr/dan)

0 Komentar