Pemerintah Pusat Akan Bantu Nelayan Patimban

Pemerintah Pusat
MENINJAU: Kepala Bidang Budi Air Tawar pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang saat meninjau kolam ikan air tawar. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Sebanyak 1.000 pembudidaya air tawar di Kabupaten Subang akan menerima bantuan Bioflok. Bantuan diberikan oleh pemerintah pusat kepada nelayan terdampak proyek pembangunan Pelabuhan Patimban dan terdampak pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Subang, Rahmat Eppendi mengatakan bantuan bioflok itu berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bagi nelayan pembudi daya air tawar seharga ratusan juta rupiah. “Kami mengimbau para pembudi daya agar bersabar saja menunggu bantuan tersebut. Terutama para nelayan di Pantura khususnya di Pelabuhan Patimban,” kata Rahmat kepada Pasundan Ekspres, kemarin.

Kepala Bidang Budi Daya Air Tawar DKP Subang, Dinar Waldinar mengatakan tahun ini, pihaknya sangat proaktif untuk meminta bantuan benih ke Kementerian yaitu sekitar 4,5 juta benih udang windu, 1,5 juta ekor udang vaname. Bahkan dalam waktu dekat akan diberikan sebanyak 800 ribu ekor benih ikan bandeng.

Baca Juga:Pemerintah Desa Cipeundeuy Sosialisasikan Denda Tidak BermaskerDua Dinas di Purwakarta Belum Setor ke Baznas

“Bantuan tersebut diberikan kepada para pembudi daya air tawar dan juga petambak yang beberapa waktu lalu terkena bencana ROB. Sehingga pihak Kementerian memberikan bantuan benih dan juga ikan untuk mereka,” kata Dinar.

Akan diberikan pelatihan

Pihaknya mengarahkan para pembudi daya ikan tambak dan nelayan yang tergusur karena dampak proyek Pelabuhan Patimban, untuk menjadi pembudi daya air tawar. Mereka akan diberikan pelatihan mulai dari pembuatan kolam, pengembangbiakan hingga cara budi daya ikan tawar. “Kita menjadi pelatih mereka, sehingga mereka yang biasanya menjadi pembudi daya air payau, kita latih mereka menjadi pembudi daya air tawar, seperti ikan lele,” ujarnya.

Dia menjelaskan keunggulan bioflok adalah tidak memerlukan lahan yang luas karena bisa didirikan di pekarangan rumah, namun lebih unggul dari kolam yang seperti biasaya. Ada 3 unit bioflok untuk Kabupaten Subang, dimana harga 1 unit bioflok sekitar Rp 200 juta. “Bantuan ini dari Kementerian berdasarkan usulan dari aspirasi DPR RI. Bioflok bisa digunakan untuk jenis ikan lele dan juga ikan nila, sehingga diharapkan bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,” pungkasnya.(ygo/sep)

0 Komentar