Perpustakaan Keliling Kabupaten Subang Kampanyekan Membaca

Perpustakaan Keliling Kabupaten Subang Kampanyekan Membaca
ANTUSIAS: Anak-anak sekolah dasar yang selalu antusias membaca buku saat mobil perpustakaan keliling tiba di setiap SD di seluruh pelosok subang secara bergilir. INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Disarpus Sebut Pemda Prioritaskan Infrastruktur

SUBANG-Sebagai upaya terus mengkampanyekan minat baca, Dinas Arsip Daerah dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Subang, rutin menggelar mobil perpustakaan keliling.

Menurut Sekertaris Disarpus Kabupaten Subang Kholis Nur Handayani, hal tersebut dilakukan guna menepis tudingan bahwa Disarpus, selama ini disebut-sebut banyak diamnya dan tidak bekerja, tidak mengupayakan agar meningkatnya minat baca masyarakat.

“Banyak orang bilang kita gak kerja, kata siapa? Mobil perpustakaan kita keliling tiap hari, dari Senin sampai Kamis. Setiap weekend kita suka datangi keramaian seperti alun-alun, ya dalam rangka terus mengkampanyekan minat baca pada masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga:Kadisdikbud Dorong Sekolah AdiwiyataKAMPUS MERDEKA INSPIRASI KULTUR AKADEMIK

Meskipun keadaan gedung perpustakaan sudah tidak representatif lagi, namun kata Kholis, bukan menjadi halangan bagi Disarpus untuk tetap semangat mengampanyekan membaca tersebut. Terkait tudingan pada Pemda Subang yang dianggap tidak serius dalam melancarkan program kampanye membaca, Kholis menjawab bukan Pemda terkesan abai, tidak memerhatikan fasilitas membaca. Seperti perpustakaan milik Pemkab Subang yang sampai hari ini belum diperbaiki, namun Pemda harus menentukan skala prioritas dari pembangunannya.

“Kita harus realistis dong, memang di lapangan ada masyarkat yang teriak-teriak menuntut Pemda perbaiki fasilitas membaca? Saya belum denger tuh, ada juga tentang jalan rusak, jembatan rusak, sekolah roboh, yah? Makanya Pemda sedang prioritaskan pembangunan ke situ dulu,” jelasnya lagi.

Dia menegaskan, yang terpenting menurutnya saat ini adalah bagaimana setiap program yang dimiliki oleh Disarpus. Seperti kampanyekan membaca, membuat perpusatakaan digital, dan sebagainya bisa terealisasi. “Minimnya fasilitas bukan alasan untuk kita tetap menjalankan program-program kita,” pungkasnya.(idr/vry)

0 Komentar