Program SIMURP, Petani Dikenalkan Pertanian Ramah Lingkungan

Program SIMURP
UJI TANAH: Petani dan Penyuluh Pertanian di Pamanukan saat melakukan uji tanah sawah dalam rangka melaksanakan kegiatan pertanian dengan prinsip CSA. YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Uji Tanah Untuk Optimalisasi SIMURP CSA

SUBANG-Setelah dirilis Kementerian Pertanian pada 2019, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pamanukan melakukan pengujian tanah sawah sebagai salah satu tahapan pelaksanaan kegiatan optimalisasi Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang berbasis Climate Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim.

Salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Subang melalui Bidang Penyuluhan dan SDM, Dinas Pertanian Kabupaten Subang.

KJF Dinas Pertanian Kabupaten Subang Dessy Argayulia menyatakan, Program SIMURP adalah optimalisasi dan modernisasi layanan dan penggunaan system irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan.

Baca Juga:Aksi Guru Honorer Madrasah Cegah Covid-19 di Pasar KasomalangPemerintah Kecamatan Tanjungsiang Ingatkan Kades Harus Sinergi dengan Masyarakat

Program SIMURP sendiri berkaitan erat dengan Dinas atau lembaga lain seperti Dinas PUPR, PJT II serta BP4D.

“Program untuk pertanian tapi ini ngelink dengan lembaga lain, seperti soal pengadaan infrastruktur irigasi atau bendunganya oleh PUPR.

Pengaturan air oleh PJT serta lembaga P3A nya oleh BP4D, dan Dinas Pertanian tentu soal pertaniannya, terutama dalam hal peningkatan kapasitas petani dan penyuluh dalam hal adaptasi dan mitigasi iklim di sector pertanian,” ucap Dessy kepada Pasundan EKspres, kemarin.

Meski di tengah Pandemi Program SIMURP tetap berjalan

Dia menyebut meski di tengah Pandemi Program SIMURP tetap berjalan, dimana mengharuskan adanya penyesuaian pelaksanaan kegiatan di lapangan karena recofusing anggaran pusat.

Saat ini, prinsip-prinsip kegiatan SIMURP terus dilaksanakan seperti pada Dinas Pertanian yang memiliki fokus pada Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian yang cerdas iklim.

“Sasarannya untuk CSA lebih ke pelatihan dan pendampingan seperti yang sudah dilaksanakan Tim BPP Pamanukan.

Nanti kita akan mendampingi petani sebelum olah tanah itu, sebaiknya mengetahui kondisi tanah sawah dengan pengujian tanah sawah menggunakan PUTS.

Baca Juga:Anne Ratna Mustika Ajak Warga Olahraga di Era New Normal521 Warga Tes Swab di Tiga Kecamatan

Sebab akan ada perbedaan perlakuaan, baik pada pemupukan sesuai dengan kandungan tanah, apakah perlu ada pengapuran karena kondisi pH tanah,” tambah Dessy.

Maksimalkan yang ada

Melalui CSA ini, lanjut dia, pada intinya ingin lebih memaksimalkan output-output yang ada dengan optimal dari segi kondisi tanah, iklim dan curah hujan.

0 Komentar