Ruwatan Bumi di Dusun Neglasari, Syukuran dan Hormati Jasa Petani

Ruwatan Bumi di Dusun Neglasari, Syukuran dan Hormati Jasa Petani
GOTONG SISINGAAN: Arak-arakan kesenian Gotong Sisingaan dalam tasyakur menyambut musim tanam sekaligus penghormatan pada jerih payah petani di Dusun Neglasari. INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Warga yang tergabung dari 6 RT di Dusun Neglasari Desa Purwadadi Barat, Kecamatan Purwadadi mengadakan tasyakur dengan arak-arakan, atau lebih dikenal dengan istilah ruwatan, pada Minggu (24/11). Kegiatan digelar salam rangka menyambut musim tanam, sekeligus mengungkap rasa syukur terhadap hasil panen serta menghormati jerih payah petani.

Ketua Karang Taruna Dusun Neglasari, Ridwan Pateul mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sudah menjadi program tahunan masyarakat Dusun Neglasari. “Ini memang sudah menjadi tradisi masyarakat Dusun Neglasari, yang terdiri sebanyak 6 RT. Mereka gotong royong menghias buah-buahan dan hasil bumi lainnya, untuk diarak sebagai ungkapan rasa syukur, sekaligus ritual tibanya musim tanam,” ungkapnya.

Pasundan Ekspres, warga begitu antusias mengikuti rangkaian acara-demi acara yang berlangsung. Tak hanya masyarakat Dusun Neglasari saja yang menyaksikan langsung acara arak-arakan tersebut, masyarakat dari Dusun tetangga juga ikut menyaksikan kemeriahan dan keceriaan yang berlangsung saat itu.

Baca Juga:Ini Komentar Camat Jalancagak soal Bau Kotoran SapiGedung Sekretariat DPC PDI P Purwakarta Resmi Difungsikan

Kepala Dusun Neglasari, Rusnita menjelaskan bahwa kegiatan masyarkatnya tersebut sudah turun temurun dari nenek moyangnya. Sehingga setiap tahun mereka selalu mengadakan acara tersendiri, kendati ruwatan bumi juga telah berlangsung di tingkat desa bahkan hingga tingkat Kecamatan. “Ini diinisiasi oleh masyarakat, yang merasa kurang afdol juga di Dusunnya tersendiri tidak melangsungkan syukuran sekaliigus menghormati jerih payah petani tersebut,” tambahnya.

Rusnita berharap masyarkat terus menjaga sekaligus menjalankan tradisinya tersebut, meski saat ini wilayah mereka digempur oleh serang industri raksasa. Namun tetap eksistensi tradisi serta budaya masyarakat setempat tidak boleh ikut tergerus. “Selain bagian dari budaya masyarakat, kegiatan ini kedepan saya berharap terus terjaga keberlangsungannya, sebagi identitas dari Dusun Neglasari sendiri,” pungkasnya.(idr/sep)

0 Komentar