Jadi Tren dan Kebutuhan Sehari-hari, Penjualan Sepeda Listrik di Subang Terus Meningkat

Jadi Tren dan Kebutuhan Sehari-hari, Penjualan Sepeda Listrik di Subang Terus Meningkat
SEPEDA LISRIK: Karyawan Tridjaya Elektronik Soklat menunjukan sepeda listrik yang kini tengah digandrungi oleh masyarakat. MUHAMMAD FAISHAL/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Menjadi trend serta kebutuhan sehari-hari, sepeda listrik menjadi primadona masyarakat sebagai alat transportasi pilihan keluarga. Bagaimana dengan Subang? Pasundan Ekspres mengunjungi salah satu toko elektronik terbaik di Subang, Tridjaya Elektronik, tepatnya cabang Soklat untuk mencari tahu.

Fenomena munculnya sepeda listrik di masyarakat menjadi perhatian. Nampaknya banyak sekali yang menggandrungi sepeda listrik sebagai alat transportasi alternatif sehari-hari, tak terkecuali dengan masyarakat Subang. Bisa kita sering lihat banyak sekali masyarakat yang mengendarainya.

“Di Subang untuk fenomena sepeda listrik diperkirakan berawal dari sekitar bulan Januari 2023. Pertama kami menjual sepeda listrik dengan brand Goda. Alhamdulillah setelah kami mengeluarkan sepeda listrik tersebut, masyarakat Subang dan Indramayu setelah tiga bulan dari Januari hingga Maret meningkat. Awalnya seminggu hanya terjual 50 unit, terus meningkat menjadi 300 unit dalam seminggu, waktu itu penjualan di Pagaden dan Haurgeulis,” ucap Sales Consultant Tridjaya Elektronik Soklat, Rizky Maulana.

Baca Juga:Ridwan Kamil Ucapkan Terima Kasih Telah Berkolaborasi Membangun JabarKepala Desa Jalancagak Indra Zainal Sebut Sudah Ada Solusi Atas Keluhan Warga Soal Aktivitas Penambangan Batu

Menurut Rizky, karena kesuksesan tersebut, Tridjaya Elektronik terus melebarkan sayapnya dan membuka cabangnya di Soklat. Hal tersebut juga mendapatkan respon yang positif dari masyarakat.

“Ketika kita melakukan grand opening di Soklat pada tanggal 14 April 2023, Alhamdulillah kita dapat menjual sepeda listrik sebanyak 100 unit. Sampai dengan sekarang penjualan sepeda listrik tidak pernah berkurang, karena masyarakat terus merasakan manfaat dari sepeda listrik,” ucapnya.

Ia menambahkan, alasan kenapa masyarakat mulai memilih sepeda listrik sebagai opsi dan trendnya dapat bertahan hingga sekarang.

“Salah satunya bisa mengirit operasional, mengingat saat awal boomingnya sepeda listrik, saat itu BBM sedang naik-naiknya. Untuk charge juga tidak menyedot listrik sangat banyak, isi token listrik Rp100 ribu sebulan juga tetap habis tepat sebulan pemakaian normal. Daya pun juga awet hingga jarak 40 KM, mungkin tidak bisa untuk perjalanan jauh, tapi cukup untuk sehari-hari seperti ke warung atau sekedar jalan-jalan jarak dekat,” ucapnya.

Rizky berharap, masyarakat harus tetap berhati-hati dan lebih bijak dalam menggunakan sepeda listrik, terutama soal penggunaan oleh anak-anak. Seperti yang diketahui bahwa untuk sepeda listrik belum terdapat regulasi yang jelas.

0 Komentar