Dari Harapan ke Kekecewaan: Jejak Kegagalan Transfer Xavi di Barcelona

Dari Harapan ke Kekecewaan: Jejak Kegagalan Transfer Xavi di Barcelona
Dari Harapan ke Kekecewaan: Jejak Kegagalan Transfer Xavi di Barcelona
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES- Tepuk tangan dan sorak sorai menggema di Camp Nou saat Xavi Hernandez ditunjuk sebagai pelatih Barcelona di akhir musim 2021.

Harapan besar publik Catalan bertumpu pada pundaknya untuk membawa kembali kejayaan Blaugrana. Namun, di balik euforia tersebut, xavi dihadapkan dengan kenyataan pahit tumpukan PR peninggalan era Koeman, salah satunya adalah perekrutan pemain yang tak tepat sasaran.

1. Adama Traore

Kembalinya Adama Traore ke Camp Nou disambut antusias. Pemain jebolan La Masia ini diharapkan menjadi solusi di sektor sayap. Namun, ekspektasi tak sejalan dengan kenyataan. Traore lebih sering diparkir di bangku cadangan, tergantikan oleh Dembele dan Torres.

Baca Juga:Cara Mudah Bikin Tulisan Arab di WhatsApp Tanpa Aplikasi Tambahan (Android & iOS)Bebas Cicilan! Panduan Lengkap Menonaktifkan GoPay PayLater

Xavi menilai Traore hanya efektif dalam skema serangan balik, bukan penguasaan bola. Traore pun tak dipermanenkan.

2. Hector Bellerin

Barcelona mendambakan bek kanan tangguh sejak kepergian Dani Alves. Hector Bellerin, yang pernah bersinar di La Masia, diboyong kembali untuk mengisi pos tersebut.

Namun, cedera dan performa yang tak kunjung stabil membuatnya tersingkir. Safi lebih memilih Sergi Roberto dan Jules Kounde di posisi bek kanan, meskipun mereka bukan bek kanan murni.

Bellerin hanya tampil 11 kali, tanpa gol dan assist. Safi pun merestui Bellerin untuk mencari klub lain.

3. Marcos Alonso

Kepergian Jordi Alba meninggalkan lubang besar di sisi kiri pertahanan Barcelona. Marcos Alonso didatangkan untuk menjadi penerusnya.

Namun, Xavi lebih memilih Alejandro Balde, pemain muda potensial. Alonso pun terpinggirkan. Cedera punggung semakin memperparah situasinya. Alonso kemungkinan besar akan meninggalkan Barcelona di akhir musim.

4. Frank Kessie

Kessie diboyong dari AC Milan dengan harapan menjadi penerus Sergio Busquets. Namun, performa Kessie di Barcelona jauh di bawah ekspektasi.

Baca Juga:Apa Jadinya Kalo Se-Jakarta Pakai Mobil Listrik Semua?Apa Jadinya Jika Kita Cuman Makan Sayur?

Xavi bahkan menudingnya sebagai biang keladi kekalahan dari Real Madrid di Copa del Rey. Kessie pun hengkang ke Liga Arab Saudi.

5. Pablo Torre

Safi berharap Pablo Torre menjadi the next Pedri atau Gavi. Namun, perkembangan Torre tak sesuai harapan.

Xavi menilai dia lebih cocok sebagai penyerang lubang, bukan gelandang tengah. Torre pun dipinjamkan ke Girona.

0 Komentar