Jembatan Basuki Rahmat Hanya Digunakan Siswi

Jembatan Basuki Rahmat Hanya Digunakan Siswi
BELUM MAKSIMAL: Jembatan penyebrangan di Jalan Basuki Rahmat Purwakarta belum maksimal digunakan. DAYAT ISKANDAR/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Menyebrang Sembarangan Sebabkan Kemacetan

PURWAKARTA-Keberadaan jembatan penyebrangan di Jalan Basuki Rahmat Purwakarta, kurang dimanfaatkan secara maximal. Padahal, jembatan tersebut, dibangun untuk para pejalan kaki menyebrang dengan aman dan nyaman, terutama para siswa sekolah.

Akibatnya, setiap pulang dan pergi sekolah kawasan tersebut kerap dilanda kemacetan arus lalu lintas. Dampak dari minimnya disiplin para siswa sekolah, terutama siswa laki-laki yang dengan seenaknya menyebrang secara serampangan yang cukup membahayakan keselamatan jiwanya. Mengingat jalan Basuki Rahmat merupakan jalur padat kendaraan dan merupakan akses masuk dan keluar kota Purwakarta dari arah Bandung atau sebaliknya.

Hasil pantauan Pasundan Ekspres pada dua hari terakhir, hari Rabu dan Kamis (21-22/8) 2019 siang, di sekitar jembatan penyebrangan terlihat hanya siswi perempuan yang menyebrang secara disiplin. Sementara mayoritas siswa laki laki, terkadang terlihat berlarian tanpa naik ke atas jembatan penyebrangan.
Kondisi tersebut, menambah macetnya arus lalu lintas kendaraan angkutan umum dan kendaraan roda empat lain, yang terpaksa harus menahan laju kendaraan yang dikemudikannya.

Baca Juga:Dinas Kesehatan Purwakarta Sasar Penderita TB-MDRKominfo Al-Muhajirin Optimalkan Media Sosial

Salah seorang pengendara R4, asal Bandung yang setiap hari melintas dijalur itu, meminta pihak berwenang di Purwakarta segera menertibkan para penyebrang terutama para siswa sekolah. “Ini sudah acapkali terjadi. Jembatan penyebrangan ada, kok tak digunakan. Padahal, lebih aman naik via atas ketimbang menyebrang dengan langsung, sangat berbahaya,” terang Chaidar pengemudi minibus yang melintas di Jalan Basuki Rahmat.

Sementara pengguna jalan lainnya, berharap para guru sekolah di sekitar jembatan diminta untuk terus menanamkan disiplin pada anak didiknya. Terutama saat pulang sekolah dan saat menaiki kendaraan umum.

“Ya, namanya juga siswa sekolah mengingatkan adalah tugas guru gurunya. Saya harap mereka gak bosan untuk berulangkali berpesan sama anak didiknya, agar membudayakan disiplin di jalan raya,” terang Didin warga Purwakarta.(dyt/vry)

0 Komentar