Atlet Kabupaten Bandung Barat Minim Sokongan Anggaran, Terancam Berprestasi Seadanya di Porprov Jabar

Atlet Kabupaten Bandung Barat Minim Sokongan Anggaran, Terancam Berprestasi Seadanya di Porprov Jabar
Atlet Kabupaten Bandung Barat Minim Sokongan Anggaran, Terancam Berprestasi Seadanya di Porprov Jabar
0 Komentar

BANDUNG BARAT-Pengurus cabang olah raga (cabor) bulutangkis Kabupaten Bandung Barat (KBB) dibuat kerepotan dengan persiapan para atletnya yang akan diterjunkan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jabar Tahun 2022.

Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) KBB, Ujang Rohman mengatakan, baru sekarang kontingen atlet butangkis asal KBB berhasil lolos babak kualifikasi Porprov.

Sehingga tercatat akan ada sebanyak 14 atlet yang terdiri dari 6 putri dan 8 putra yang akan berlaga di Porprov yang akan digelar Novemver mendatang.

Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Konsep BelumCatatan Harian Dahlan Iskan: Lagu Sambo

“Ini sejarah buat KBB karena berhasil meloloskan atlet bulutangkis ke Porprov. Namun kesuksesan itu harus dihadapkan pada kendala anggaran yang sangat minim,” keluhnya.

Dirinya memperkirakan butuh anggaran sekitar Rp320 juta untuk kontingen bulutangkis saat pelaksanaan Porprov selama seminggu. Itu di luar untuk latihan, makan, suplemen, vitamin, dll. Kebutuhan anggaran sudah diajukan namun belum ada kejelasan apakah anggaran itu ada atau tidak.

Kalaupun tidak ada, maka pihaknya akan berupaya sekemampuannya saja untuk memberangkatkan atlet bulutangkis ke Porprov. Sebab harapan paling besar tentu dari bantuan pemerintah daerah, mengingat untuk mencari sponsor atau program bapa asuh tidak mudah.

“Kalau anggaran tidak turun, ya paling seadanya saja. Karena kalau gak jadi berangkat, kasihan para atlet yang sudah berjuang lolos dari BK Porprov,” tandasnya.

Kendala lain yang juga dihadapi oleh pihaknya adalah uang kontrak bagi para atlet tersebut. Sebanyak 14 atlet tersebut dikontrak Rp1 juta/bulan, sementara subsidi dari KONI KBB hanya Rp500 ribu/bulan sehingga masih ada selisih kekurangan yang harus ditutupinya.

“Butuh sekitar Rp160 juta untuk kontrak pemain selama setahun, sementara subsidi dari KONI hanya setengahnya dan itupun kadang pencairannya tertunda. Sayang kalau atlet tidak diperhatikan, padahal mereka punya potensi meraih medali di Porprov nanti,” pungkasnya.(eko/sep)

 

0 Komentar