Kasus KDRT di Subang Meningkat, Ini Kata Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang

Kasus KDRT di Subang Meningkat, Ini Kata Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang
0 Komentar

SUBANG-Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang mencatat, ada 12 kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) periode Januari hingga September 2021.

Ada peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dalam periode yang sama terjadi 8 kasus.

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang Dra Nunung Suryani MSI mengatakan, menjaga keutuhan keluarga adalah peran dari suami istri terlebih jika memiliki anak. Keuutuhan tersebut bisa goyah oleh berbagai faktor, mulai dari ekonomi, perbedaan prinsip hingga orang ketiga

Baca Juga:Jelang Pengisian  Awal, Ingatkan Urugan Tanah Bendungan Sadawaran Tidak RembesBerantas Mafia Tanah, BPN Subang Terus Lakukan Pembinaan Pegawai

“Kita terus lakukan sosialisasi tentang bagaimana menjaga keutuhan keluarga,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.

Pihaknya berupaya memberikan edukasi kepada para calon pengantin dan remaja remaja di Kabupaten Subang. Mereka harus siap dari fisik, mental hingga ekonomi ketika akan menikah.

Nunung meminta orang tua untuk menguatkan peran untuk mengedukasi anak-anaknya saat akan menikah

Nunung menyebutkan, angka kasus KDRT di Subang yang mencapai 12 kasus hingga September 2022 harus menjadi perhatian.

“Kami melakukan pendampingan ketika kasus tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian,” ujarnya.

Sementara itu Anggota DPRD Kabupaten Subang dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Evi Nur’afiah mengatakan,  mengenai KDRT seharusnya ada mediasi yanh menyeluruh. Keluarga pun harus memahami satu sama lain yaitu suami dan istri.

“Harus ada mediasi ketika kekerasan itu terjadi sehingga ada jalan keluarnya, namun berbeda jika berulang-ulang kali maka harus dilaporkan ke pihak berwajib tergantung case dari KDRT-nya seperti apa,” katanya.

Baca Juga:Melesat dengan Transformasi, BRI Terus Garap Pertumbuhan Baru UMKMKomitmen Transformasi Kuat, BRI Terapkan Digitalisasi Permudah Transaksi Nasabah

Evi menjelaskan, untuk mencegah adanya KDRT hendaknya perkuat ibadah. Ketika beribadah hati menjadi tenang dan juga kekerasan bisa terhindari.

“Kami meminta kepada masyarakat agar senantiasa speak up, ketika ada kasus KDRT karena seperti menjadi tabiatnya, perempuan sering memendam apa yang sudah diperlakukan oleh suaminya,” pungkasnya.(ygo/ysp)

0 Komentar