Kehadiran Gibran Mewarnai Pilwalkot Solo 2020

Kehadiran Gibran Mewarnai Pilwalkot Solo 2020
0 Komentar

Hampir seluruh warga Kota Solo telah mengenal sosok Gibran yang dinilai kalem dan kharismatik serta berasal dari solo utara yang berbau modern milenial tehnologi dan perlu dipasangkan deng sektor solo selatan yang klasik tradisional spiritual, pinjam istilah Prof Baiquni,ahli wilayah dari Geo UGM. Tak pelak lagi, hal tersebut membuatnya selangkah lebih maju untuk dikenal warga Kota Solo bahkan jauh sebelum memasuki masa kampanye yang akan datang. Gibran kabarnya memang belum punya pengalaman memimpin sebuah organisasi baik pemerintahan maupun non pemerintahan, akan tetapi pengalaman di bidang bisnis kateringan yang memimpin banyak orang dalam tugas spesifik.

Sensus Penduduk pada tahun 2010 mengungkapkan lebih dari 500.000 jiwa tinggal di kota yang mendapat julukan sebagai “The Spirit of Java”. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Surakarta diperkirakan lebih dari 300.000 penduduk akan menggunkan hak pilihnya saat Pilwalkot Solo 2020. Pro dan kontra santer beredar terkait dengan pencalonannya menjadi bakal calon Walikota Solo. Beberapa masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Warga Kota Solo merasa keberatan karena Gibran tidak menggunakan hak pilihnya pada pilkada Solo 2015. Sebagai seorang public figure, mestinya Gibran harus memberi contoh yang baik kepada masyarakat untuk mensukseskan pesta demokrasi bukan sebaliknya. Itulah trik politik yang berkembang jelang Pilkada.Ada yang memberikan saran agar Gibran mencalonkan diri pada periode setelahnya. Namun, tidak sedikit juga yang mendukung pencalonanya maju mendaftarkan diri menjadi bakal calon Walikota Solo.

Beberapa polemik yang berkembang tentang pencalonan sudah banyak dilontarkan termasuk pendaftarannya melalui jalur DPD Provinsi, lebih banyak diamnya Pak Rudy , beberapa partai politik di solo ada yang menolak, cukup mengandung misteri.

Baca Juga:Neng Farah Soroti Modernisasi AlutsistaDilarang Bupati, Dinas Masih Rekrut TKK

Jawabnya kita tunggu saja siapa yang akan mendapat rekomendasi DPP ? Apakah DPP akan mendengarkan arus penjaringan dari bawah atau ada terobosan baru dengan kebijakan khususnya melalui lobi politik tingkat wachid. Sulit diduga tapi bakal seru karena pak Rudy punya pengaruh di akar rumput yang solid tapi Gaibran adalah putra Presiden yang punya kedekatan dengan Bu Mega. Semoga happy ending dan tidak ada yang terluka. DPP pasti punya cara terbaik untuk memutuskan yang terbaik demi keberlangsungan kadernya.

0 Komentar