Kemarau, Kekeringan di Topografi Karst dan Kemunculan Sungai Bawah Tanah yang Menggemparkan

Kemarau, Kekeringan di Topografi Karst dan Kemunculan Sungai Bawah Tanah yang Menggemparkan
0 Komentar

 

Hidup di wilayah gersang, fisiografi yang bergelombang pada ketinggian sekitar 600 m di atas permukaan air laut di daerah batu  gamping yang kering di atas tapi basah di bawah. Keberadaan air tanah yang begitu dalam yang sulit dijangkau meskipun di beberapa lokasi kita dapatkan mata air dan sumur  serta sungai bawaha tanah, yang distribusi tidak merata maka sangat diperlukan penerapan teknologi tepat guna untuk bisa mengangkat air sungai nbawah tanah dengan teknologi tepat guna dengan memperhatikan beda tinggi. . Nama desa yang mengalami kekeringan sepanjang tahun di musim kemarau adalah   desa Pucung, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Desa yang berjarak 13 km dari pusat kecamatan Eromoko dan 37 km dari kota kabupaten Wonogiri ke arah barat daya. Secara geografis ,Desa ini  berbatasan dengan desa Pasekan, sebelah timur dengan desa Sindukarto, Desa Puloharjo dan desa Eromoko, sebelah selatan dengan kecamatan Pracimantoro dan sebelah barat dengan desa Basuhan dan Propinsi DIY. Desa yang cukup bersejarah karena pernah disinggahi Jenderal Sudirman waktu bergerilya dan ada  makam Dhamarwulan , yang menjadi tempat ziarah. Desa ini dulunya pernah jadi tempat bersejarah akan tetapi karena persoalan sulitnya air kemudian mulai surut peradapan.

Melihat persoalan yang mendasar yang terkait dengan kebutuhan air di daerah karst tersebut , munculah gagasan cerdas dari pecinta alam Giri Bahama  Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS) yang mendapat bimbingan intensif dari dosennya berkolaborasi dengan dengan Pemda Wonogiri, pemdesa Pucung dan Dewan dakwah Jateng  berupaya untuk menelusuri sumber air di bawah tanah untuk memecahkan masalah kekeringan yang diderita oleh saudara kita yang tinggal di topografi karst batu gamping. Sinergi bidang pendidikan dengan bidang penelitian serta pengabdian pada masyarakat menjadi dasar kegiatan ini, lebih lebih ditopang denga stake holder yang lain yang memiliki visi yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah pegunungan. Seperti juga di goa Bribin Gunung kidul. Masalah air dan kekeringan bisa diselesaikan. Hanya bedanya, jika di Bribin dengan skala besar dan bantuan teknologi canggih dari Jerman. Dibuat bendungan besar dan merupakan satu satunya bendungan sungai bawah tanah yang pertama di dunia. Di sungai bawah tanah di Goa Suruh desa Pucung kecamatan Eromoko , juga sedikit banyak terinspirasi ide besar sungai bawah tanah Bribin di Gunung Kidul.

0 Komentar