Ini Alasan Denny Mariana Kepala SMK 45 Lembang Terjun Ke Dunia Politik

Ini Alasan Denny Mariana Kepala SMK 45 Lembang Terjun Ke Dunia Politik
Kepala SMK 45 Lembang Denny Mariana

PASUNDAN EKSPRES-Berangkat dari keprihatinan terhadap dunia pendidikan serta kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kepala SMK 45 Lembang Denny Mariana memutuskan untuk terjun ke dunia politik.

Sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) anggota DPRD KBB dari Partai Demokrat, Denny Mariana bertekad untuk melakukan pembenahan khususnya untuk dunia pendidikan, perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Sepak terjang Denny Mariana dalam meningkatkan kualitas SDM telah dimulai sejak tahun 1980’an. Dimana dirinya menjadi salah satu pelopor Karang Taruna Bhina Jaya Bhakti Desa Jayagiri Lembang, dan membawahi bidang pendidikan yang sampai saat ini Karang Taruna tersebut masih eksis berkegiatan.

Tidak berhenti disitu, Denny Mariana pun mendirikan sekolah pada tahun 1998 di Lembang, yakni SMEA Bisnis Manajemen jurusan Pemasaran dan Sekretaris.

“Karena masih baru, ketika itu jurusan Pemasaran hanya memiliki sembilan orang siswa bahkan, untuk jurusan Sekretaris tidak ada peminatnya. Dan kita masih menyewa tempat di Gedung SPMA di Kampung Barulaksana, Lembang,” ucap Denny, Selasa (23/5).

Perjuangannya untuk memberikan pendidikan, perbaikan tingkat kesejahteraan, serta peningkatan kualitas SDM tidaklah instan. Bahkan, ketika SMEA ditiadakan pemerintah, dirinya tetap berjuang dan membangun instansi pendidikan SMK 45 Lembang yang menjadi sekolah jurusan Pemasaran pertama di KBB pada tahun 2001.

Tanggung jawabnya terhadap siswa, tidak hanya dalam memberikan fasilitas pendidikan, namun bertanggung jawab juga dalam memfasilitasi para siswanya sampai mendapatkan pekerjaan.

“Kami memutar otak, membangun relasi agar para siswa kami itu setelah lulus sekolah tidak menjadi pengangguran. Alhamdulillah, ke-sembilan orang siswa semuanya berhasil lulus dan diterima bekerja,” ujarnya.

Setelah berhasil memberikan fasilitas pendidikan dan akses pekerjaan bagi para siswa, dia menuturkan, dari tahun ke tahun, jumlah siswa SMK 45 Lembang terus bertambah. Begitu pun dengan relasi perusahaan yang saat ini mencapai lebih dari 70 industri perusahaan yang bekerjasama dengan SMK 45 Lembang, sehingga 100 persen lulusan SMK 45 Lembang langsung bisa bekerja.

Di sisi prestasi lain, SMK 45 Lembang mendapat berbagai penghargaan. Salah satunya, sekolah dengan jumlah siswa jurusan Pemasaran terbanyak se-Asia Tenggara dengan jumlah siswa mencapai 1.200 orang siswa, Peringkat pertama monolog siswa di tingkat Provinsi Jawa Barat dan Nasional, dan SMK 45 Lembang mendapat gelar Sekolah Pusat Keunggulan pertama di KBB pada tahun 2020 lalu.

“Alhamdulilah, di awal tahun 2023 ini pun kami mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Berwawasan Lingkungan peringkat ke-1 se-Provinsi Jawa Barat,” terangnya.

Dengan berbagai prestasi yang telah diraih, dan sejak tahun 2012 lalu SMK 45 telah menunjukkan perkembangan yang pesat dan memiliki empat jurusan yakni, Jurusan Pemasaran, Jurusan Perhotelan, Jurusan Tata Busana, serta Jurusan Keperawatan, Denny tidak ingin perjuangannya sampai sebatas itu.

Dirinya bertekad melakukan berbagai pembenahan di dunia pendidikan, perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat, serta peningkatan kualitas SDM.

“Saya ingin memperjuangkan agar sekolah tingkat SMK dan SMA itu tidak hanya mendapat bantuan dari provinsi tapi ada juga bantuan dari pemerintahan kabupaten. Karena itu penting agar masyarakat tetap memiliki hak mendapatkan pendidikan kendati berasal dari keluarga tidak mampu,” ungkapnya.

“Selama ini, kita menggratiskan biaya sekolah bagi siswa yang tidak mampu melalui biaya pendidikan kami sendiri. Tapi untuk SMK atau SMA swasta lain belum tentu mampu seperti kami, maka dari itu perlu regulasi yang mengatur anggaran untuk SMA/SMK di KBB agar tingkat putus sekolah di KBB dapat diminimalkan kalau perlu dihilangkan, semua masyarakat berhak menuntaskan pendidikan minimal 12 tahun wajib belajar,” katanya.

Pada tahun 2017 hingga 2020, dia membeberkan, dirinya diangkat menjadi Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) KBB membawahi 8 SMA/SMK Negeri dan 99 SMA/SMK swasta.

Di tingkat Jabar, dirinya pun menjabat Ketua 2 MKKS Jabar namun, karena kesibukan dirinya mengundurkan diri dari jabatan ketua.

“Aktivitas terus bertambah, saya harus mengurus para siswa dan membuat berbagai pelatihan di masyarakat Kecamatan Lembang makanya saya mengundurkan diri sebagai Ketua 2 MKKS Jabar,” imbuhnya.

“Hingga saat ini, saya terpanggil untuk meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat di KBB agar menjadi lebih baik. Makanya saya bulat tekad mencalonkan diri, agar memiliki kekuatan untuk membenahi dunia pendidikan, perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat, serta peningkatan kualitas SDM khususnya di Dapil saya nanti,” pungkasnya.(eko)